Ini Alasan Kenapa Imlek Selalu Jatuh pada Januari atau Februari

Ini Alasan Kenapa Imlek Selalu Jatuh pada Januari atau Februari

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 28 Jan 2025 14:10 WIB
Ilustrasi Imlek 2574 Kongzili
Ilustrasi Imlek. (Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik)
Jogja -

Usai Tahun Baru Masehi 2025 dimulai, Tahun Baru China 2576 Kongzili alias Imlek pun tiba. Namun, pernahkah detikers bertanya-tanya dalam hati, kenapa Imlek selalu jatuh pada bulan Januari atau Februari?

Jawaban singkatnya sebagaimana penjelasan dari Travel China Guide adalah penggunaan kalender lunisolar. Artinya, sistem kalender ini mengikuti pergerakan Bulan dan Matahari alih-alih salah satunya saja.

Lain halnya dengan kalender Hijriah yang menggunakan hitungan Bulan. Oleh karena itu, Tahun Baru Hijriah jatuh bertepatan dengan bulan-bulan Masehi yang berlainan. Misalnya, pada Tahun Baru 1440 Hijriah jatuh pada bulan September, sedangkan Tahun Baru 1446 Hijriah jatuh pada Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana teknis hitungannya sehingga Imlek selalu jatuh pada Januari atau Februari? Begini pembahasan lengkapnya yang telah detikJogja siapkan. Pastikan untuk menyimak sampai akhir agar tak ada yang terlewat, ya!

Apa Bedanya Kalender Lunisolar, Lunar, dan Solar?

Pertama-tama, dikutip dari Sciencing, kalender Matahari/solar, seperti kalender Gregorian menghitung waktu dengan menggunakan tahun tropis. Tahun tropis, atau juga biasa disebut tahun Matahari, mengukur lamanya waktu antara dua ekuinoks musim semi.

ADVERTISEMENT

Alhasil, ditemukanlah satu periode selama 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik. Di sisi lain, kalender lunar/bulan menggunakan fase-fase Bulan untuk mengukur waktu. Biasanya, fase yang digunakan adalah antara bulan baru ke bulan baru berikutnya yang terjadi setiap 29,5 hari.

Lalu, bagaimana dengan kalender lunisolar? Dilansir Studycli, kalender ini menggunakan metode pencatatan waktu hibrida yang memperhitungkan orbit Bulan mengelilingi Bumi sekaligus orbit Bumi mengelilingi Matahari selama 365 hari.

Bagaimana Cara Kerja Kalender Lunisolar?

Bila memakai kalender lunar, maka satu tahun dibagi menjadi 12 bulan yang berjumlah 354 hari. Artinya, kurang sekitar 11 hari dari waktu sebenarnya yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi Matahari alias 365 hari.

Nah, agar kalender tradisional China tetap mengikuti kalender Gregorian, diterapkanlah metode lunisolar. Orang-orang China menambahkan bulan ketiga belas dalam kalender tradisional mereka setiap 3 tahun sekali. Penambahan ini bertujuan agar tetap kalender lunisolar China tetap sinkron dengan peredaran Matahari.

Bulan pertama dalam setahun kalender China disebut zhēng yuè, sedangkan yang terakhir adalah là yuè. Adapun bulan kabisat yang ditambahkan tiap 3 tahun sekali, disebut rùn yuè.

Lalu, sebagaimana informasi dari laman Timothy S Y Lam Museum of Anthropology, Imlek jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik Matahari musim dingin alias winter solstice pada 21 Desember. Akibatnya, Imlek selalu jatuh selama rentang 21 Januari hingga 20 Februari.

Menariknya, pengelompokan hari dalam kalender lunisolar China juga berbeda dibanding kalender lain. Setiap minggu kalender ini punya 9 atau 10 hari yang dikenal sebagai xún. Karena setiap xún terdiri dari 9 sampai 10 hari, maka 1 bulan China dibagi menjadi minggu pertama (shàng xún), minggu kedua (zhōng xún), dan minggu ketiga (xià xún).

Kapan Imlek 2025 dan Apa Shionya?

Berdasar informasi dari laman Royal Museum Greenwich, Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 29 Januari 2025. Pada momen tersebut, berbagai macam perayaan akan digelar di banyak negara.

Umumnya, Imlek diperingati dengan cara saling menjalin silaturahmi antaranggota keluarga, terutama mengunjungi para tetua. Di samping agenda tersebut, kegiatan-kegiatan lain seperti menyaksikan tarian barongsai, menyalakan kembang api, dan membagikan angpao juga lazim dilakukan.

Lebih lanjut, dikutip dari The Economic Times, 2025 adalah Tahun Ular Kayu. Kombinasi antara hewan shio dan elemen ini hanya terjadi sekali dalam 60 tahun yang secara kiasan merupakan rentang hidup penuh pada masa dinasti.

Total, terdapat 12 hewan shio dan 5 elemen dalam budaya China. Kedua belas hewan tersebut secara berurutan adalah tikus, kerbau (ox), harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Adapun lima elemennya adalah kayu, api, tanah, logam, dan air.

Demikian penjelasan lengkap mengenai alasan Imlek selalu jatuh pada Januari-Februari. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers, ya!




(sto/ams)

Hide Ads