Polisi Ungkap Penyebab Bus Murni Jaya Terguling di Panjatan Kulon Progo

Polisi Ungkap Penyebab Bus Murni Jaya Terguling di Panjatan Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 08 Jan 2025 20:02 WIB
Kondisi bus Murni Jaya yang terguling di Panjatan, Kulon Progo, Rabu (8/1/2025)
Kondisi bus Murni Jaya yang terguling di Panjatan, Kulon Progo, Rabu (8/1/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Kulon Progo -

Bus Murni Jaya bernomor polisi B 7379 TGD terjun ke area persawahan sekitar jalan Brosot-Nagung, Tayuban, Panjatan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siang tadi. Polisi menduga kecelakaan dipicu sopir bus yang hilang konsentrasi saat berkendara.

"Dugaan sementara kehilangan konsentrasi. Info awal sopir sempat minum atau makan cemilan untuk menghilangkan rasa kantuk," ungkap Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Priya Tri Handaya, saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (8/1/2025).

Priya mengatakan kecelakaan ini bermula ketika bus yang disopiri oleh Agus Tri Manto (53) warga Ajibarang, Banyumas sedang perjalanan dari arah Bantul ke Purworejo atau timur ke barat. Sesampainya di lokasi kejadian, bus tiba-tiba oleng ke kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya bus menabrak sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan. Bus ini juga menabrak pepohonan lalu meluncur masuk ke dalam area persawahan.

"Bus yang semula dari arah timur, karena kehilangan kendali saat di TKP oleng ke kiri. Saat itu ada kendaraan yang parkir namun tidak ada penumpangnya. Akhirnya bus nabrak pohon dan berguling di sawah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Peristiwa ini menyebabkan sopir terluka parah sehingga harus dirujuk ke RSUD Wates. Korban lainnya adalah kernet bernama Waryo (50) warga Gumelar, Banyumas, mengalami luka ringan kini dirawat di Rumah Sakit Kharisma Wates.

Sedangkan penumpang yang terluka meliputi Anwar (43) warga Tangerang Selatan; Bejo (57) warga Imogiri, Bantul; Sri Wijiyanta (34) warga Sentolo, Kulon Progo dan Bagus (18) warga Imogiri, Bantul. Untuk penumpang bernama Bagus sempat terjepit bodi truk hingga harus dievakuasi menggunakan alat rescue.

"Untuk langkah evakuasi yang pertama tadi kami pastikan stabilisasi kendaraan, kemudian kami pastikan aman dari kelistrikan kendaraan yang berpotensi kebakaran. Selanjutnya kita lanjut assesment ditemuikan satu korban yang masih terjepit di dalam kendaraan," ungkap Kasubsi Operasi Kantor Basarnas Yogyakarta Asnawi Suroso, saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu (8/1).

Korban terjepit pada bagian tangan sehingga harus dilepaskan menggunakan alat bernama combi tool dan lifting pad milik Basarnas Yogyakarta.

"Kami menggunakan alat rescue combi tool untuk membuat celah agar bodi kendaraan bisa terangkat sedikit. Kemudian langkah kedua memasukkan lifting pad dengan kami isi udara sehingga bisa mengangkat bodi kendaraan sedikit ke atas untuk memberikan akses tangan korban untuk bisa keluar

Asnawi menerangkan proses evakuasi ini berlangsung selama 30 menit. Lamanya proses ini karena posisi korban yang berada di ruang sempit serta kondisi medan yang merupakan tanah basah.

"Kesulitan yang jelas posisi terjepit tangan korban dengan bodi kendaraan. Kedua potensi dasar tanah yang lembek. Kondisi korban sendiri ada di bagian depan kendaraan," terangnya.




(apl/ahr)

Hide Ads