Puncak arus kendaraan libur Nataru di Jalan Malioboro, Kota Jogja, terjadi pada Sabtu (28/12) malam. Tercatat saat itu sebanyak 205 ribu pengunjung memadati Malioboro.
Angka tersebut merupakan pendataan accounting people terpadu dari stakeholder Kota Jogja.
"Kalau berdasarkan accounting people tadi malam menyentuh di angka 205.000 orang yang mengunjungi kawasan Malioboro. Kalau data angka kendaraan belum terhitung, tapi puncaknya semalam," kata Kasat Lantas Polresta Jogja Kompol Maryanto saat ditemui di kawasan Malioboro, Minggu (29/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk hari ini, lanjutnya, masih terjadi kedatangan arus kendaraan. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak semalam. Walau begitu, dia memastikan kondisi lalu lintas masih berjalan lancar dan kondusif.
![]() |
Maryanto memastikan tidak muncul kemacetan stagnan. Arus lalu lintas masih bisa mengalir meski terjadi penumpukan volume kendaraan. Baik yang menuju kawasan Malioboro, Malioboro, maupun sirip-sirip Jalan Malioboro.
Kendaraan, lanjutnya, didominasi oleh kendaraan pelat luar Jogja. Terutama pelat dari daerah Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kalau hari ini, terpantau arus lalu lintas cukup ramai lancar. Dominasi kepadatan masih berada di Jalan Malioboro kemudian sirip-sirip Malioboro, baik yang berasal dari Jalan Margo Utomo kemudian dari Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Mataram," katanya.
Rekayasa Lalu Lintas
Skema buka tutup masuk Malioboro mulai diterapkan sejak siang hari. Berupa penutupan akses Malioboro melalui Jembatan Kleringan jika dari arah barat. Kendaraan, khususnya kendaraan roda empat diarahkan terlebih dahulu memutar lewat Stadion Kridosono.
Adapula skema buka tutup di kawasan Gardu Aniem, Jalan Abu Bakar Ali. Penutupan ruas jalan diberlakukan saat terjadi penumpukan kendaraan di kawasan Malioboro. Kendaraan selanjutnya diarahkan masuk Jalan Pasar Kembang.
![]() |
"Jika terjadi kepadatan dari Jalan Kleringan bawah, kami laksanakan pengalihan menuju ke seputaran Kridosono kemudian masuk Malioboro melalui jalan Abu Bakar Ali, kemudian ketika terjadi kepadatan di Malioboro sampai dengan di Abu Bakar Ali kita laksanakan buka tutup di simpang Gardu Aniem," ujarnya.
Maryanto tak menampik adanya potensi lonjakan kendaraan saat malam pergantian tahun. Terutama di kawasan Tugu Pal Putih, Malioboro, hingga Titik Nol Kilometer sebagai magnet wisatawan.
Dia memprediksi menjelang Selasa sore atau tanggal 31 Desember 2024, mulai terlihat kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro. Sehingga upaya antisipasi akan dilakukan di sejumlah ruas jalan masuk pusat Kota Jogja ini.
"Sangat dimungkinkan ada peningkatan dan nanti diprediksi kepadatan berada di tanggal 31 malam, saat malam pergantian tahun baru. Pesan kami pengunjung wisata yang masuk di kawasan Malioboro tetap bersabar, penuh konsentrasi, utamakan keselamatan dan patuhi rambu dan personel di lapangan," katanya.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan