PBNU Tanggapi Tudingan Gus Miftah Bukan Keturunan Ulama

Regional

PBNU Tanggapi Tudingan Gus Miftah Bukan Keturunan Ulama

Amir Baihaqi - detikJogja
Kamis, 05 Des 2024 09:41 WIB
Sunhaji bakul es teh viral gantian datangi Gus Miftah di Ponpes Ora Aji Sleman, Rabu (4/12/2024).
Sunhaji bakul es teh viral gantian datangi Gus Miftah di Ponpes Ora Aji Sleman, Rabu (4/12/2024). Foto: dok. detikJogja
Jogja -

Mubalig Miftah Maulana Habiburrahman, atau dikenal juga sebagai Gus Miftah, tengah disorot setelah mengolok-olok seorang penjual es teh yang hadir ketika dia memberi ceramah di Magelang. Muncul tudingan bahwa dia bukan keturunan ulama.

Dilansir detikJatim, warganet menerima informasi Gus Miftah bukanlah gus atau anak kiai. Namun, dia seorang mantan marbot masjid dan asalnya dari Lampung.

Selain itu, dia tidak lulus saat berkuliah di UIN Sunan Kalijaga. Karena itu, netizen menyebut pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman ini menyalahgunakan gelar gus untuk kepentingan pribadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi tudingan tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Ketua Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menepis informasi yang berlalu-lalang di media sosial.

Fahrur menegaskan Miftah adalah keturunan ulama besar sehingga dia layak menyandang gelar gus. Selain itu, Miftah adalah pengasuh Ponpes Ora Aji yang berlokasi di Kapanewon Kalasan, Sleman.

ADVERTISEMENT

"Dia keturunan ulama besar, Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Jogjakarta, saya kenal dan pernah ke pesantrennya," jelas Gus Fahrur kepada detikJatim, Rabu (4/12/2024).

Gus Fahrur yang merupakan Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) tersebut meminta publik agar tak terprovokasi. Dia mengajak masyarakat mengambil hikmah dari insiden itu.

"Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas," cetus Gus Fahrur.

"Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf, sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf," tandas Gus Fahrur.

Sebelumnya, dalam potongan video itu tampak Gus Miftah bertanya kepada bakul es teh yang diketahui bernama Sunhaji. Dia kemudian mengeluarkan kata-kata yang dinilai tidak pantas.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah.

Usai videonya viral hingga mendapat respons negatif dari warganet, Gus Miftah yang merupakan Utusan Khusus Presiden ini akhirnya menemui langsung penjual es teh bernama Sunhaji tersebut. Gus Miftah datang untuk meminta maaf kepada pria berusia 38 tahun ini.

Gus Miftah tiba di rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, sekitar pukul 07.15 WIB. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 15 menit.




(apu/afn)

Hide Ads