Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melontarkan ancaman kepada Hamas jika tidak membebaskan sandera jelang pelantikannya pada 20 Januari 2025. Dia mengancam bakal ada 'neraka' di Timur Tengah.
Diketahui, Hamas dan kelompok aliansinya menculik dan menyandera lebih dari 250 orang, termasuk yang mempunyai kewarganegaraan ganda Israel-AS, usai melancarkan serangan mematikan terhadap Israel pada Oktober 2023.
Sekitar separuh dari 101 sandera asing dan sandera Israel yang kini masih ditahan di Jalur Gaza diyakini masih hidup. Berbagai upaya untuk membebaskan para sandera itu, yang turut dibahas dalam perundingan gencatan senjata untuk Jalur Gaza, sejauh ini belum membuahkan hasil yang konkret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikNews, Trump yang menang Pilpres AS November lalu melemparkan pernyataan terbaru yang dianggap paling eksplisit terkait nasib para sandera di Jalur Gaza.
"Jika para sandera tidak dibebaskan sebelum tanggal 20 Januari 2025, tanggal di mana saya dengan bangga menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ada NERAKA YANG HARUS DIBAYAR di Timur Tengah, dan bagi mereka yang bertanggung jawab melakukan kekejaman terhadap kemanusiaan ini," tegas Trump dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir Reuters, Selasa (3/12/2024).
"Mereka yang bertanggung jawab akan terkena dampak yang lebih parah dibandingkan siapa pun yang pernah terkena dampaknya sepanjang Sejarah Amerika Serikat yang panjang dan termasyhur," cetusnya.
Hamas sendiri sudah menyerukan diakhirinya perang. Mereka meminta Israel menarik total pasukannya dari Gaza sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan sandera tersisa.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah menegaskan perang akan terus digelorakan hingga Hamas dimusnahkan dan tidak memberi ancaman bagi mereka.
Pada Senin (2/12) waktu setempat, Hamas mengumumkan bahwa 33 sandera di Jalur Gaza telah tewas dalam perang yang berkecamuk selama hampir 14 bulan di daerah kantong Palestina tersebut. Namun Hamas tidak menyebutkan lebih lanjut asal kewarganegaraan para sandera yang dikonfirmasi tewas tersebut.
Perang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel, yang menurut otoritas Tel Aviv, telah menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Sementara rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, yang kebanyakan warga sipil. Gempuran tanpa henti dari militer Tel Aviv juga menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza.
(apu/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi