Suasa sempat memanas dalam debat calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) malam ini tadi. Calon Wakil Gubernur Hendrar Prihadi dan Taj Yasin beradu argumen dalam topik soal pungutan liar (pungli) di Jawa Tengah.
Calon Wakil Gubernur nomor urut 02, Taj Yasin melakukan pemaparan terlebih dulu. Dia menyatakan akan menggunakan teknologi untuk mengatasi pungli jika nantinya terpilih jadi Wakil Gubernur Jateng.
"Dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk manajemen data yang lebih efisien, aman, dan transparan. Temuan potensi pelanggaran dalam penyiaran pada 2019-2023 mengalami peningkatan. Kategori tertinggi adalah konten kekerasan," kata Yasin di debat perdana Pilgub Jateng 2024 yang digelar di Marina Convention Center, Semarang, Rabu (30/10/2024) malam, dikutip dari detikJateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Yasin menyampaikan, pemimpin harus memiliki jiwa suri teladan bagi ASN. Pihaknya akan memberikan pelatihan dan melakukan perizinan tanpa tatap muka melalui aplikasi Jateng Ngopeni.
"Oleh karena itu pemimpin harus memiliki jiwa suri teladan bagi ASN Jateng. Kami juga akan memberikan pelatihan, melakukan perizinan tanpa tatap muka melalui aplikasi Jateng Ngopeni," jelas dia.
Yasin menambahkan, jika terpilih, pihaknya akan meningkatkan APIP (Aparat Pengawas Intern Pemerintah) yang selama ini mengawasi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota ke desa.
"Kami akan meningkatkan APIP yang sebelumnya dari provinsi dan kabupaten/kota menjadi ke desa. Sehingga tidak ada lagi pungli dan korupsi. Karena kami ingin meningkatkan integritas," tegas Yasin.
Menanggapi hal tersebut, calon Wakil Gubernur nomor urut 01, Hendrar Prihadi alias Hendi menyinggung permasalahan soal TTP (Tunjangan Penghasilan Pegawai).
"Menurut saya, saya punya pengalaman di Semarang, Gus (Yasin). Dulu 2013 PNS Semarang ingin pindah ke provinsi karena TTP-nya tinggi. Terakhir, PNS provinsi pada ingin pindah ke Pemkot, karena TTP kurang baik," tegas Hendi.
"Mestinya, apabila Gus Yasin nanti terpilih apakah bakal dinaikkan? Supaya bisa mencukupi kebutuhan mereka. Ngomong jangan pungli jangan korupsi tapi mereka untuk sehari-hari saja harus utang," kata dia.
Yasin kemudian merespons tanggapan dari Hendi.
"Bahwa TPP untuk urusan pungli akan ditingkatkan karena kinerja yang baik. Bagaimana pemerintah sudah memperketat pertemuan ASN dan investor, begitu juga dengan ASN dan masyarakat," jelas Yasin.
"Kami menambahi pendidikan akhlak dan moral, bukan hanya SOP saja. Itu yang kami tekankan. Sehingga sebaik apa pun SOP-nya, kalau ASN punya jiwa korupsi atau pungli maka tetap saja. Makanya kita tekankan pemimpin yang punya suri teladan bagi Jawa Tengah," tutup Yasin.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang