Detik-detik 2 Santri Diserang Gerombolan Orang-1 Ditusuk di Prawirotaman

Detik-detik 2 Santri Diserang Gerombolan Orang-1 Ditusuk di Prawirotaman

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 25 Okt 2024 09:28 WIB
Kawasan perempatan Jalan Prawirotaman-Parangtritis, Brontokusuman, Kota Jogja, Kamis (24/10/2024). Di kawasan ini merupakan TKP penusukan dan penganiayaan.
Kawasan perempatan Jalan Prawirotaman-Parangtritis, Brontokusuman, Kota Jogja, Kamis (24/10/2024). Di kawasan ini merupakan TKP penusukan dan penganiayaan. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Dua santri krapyak diserang usai makan sate di wilayah Prawirotaman, Jogja. Mereka dihajar dan salah satu korban mengalami luka tusuk di bagian perut.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (23/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Seorang korban, Aufal Marom (23) bercerita, saat itu dia dan temannya, Shafiq (20) yang sedang duduk-duduk usai menyantap sate di utara Pasar Prawirotaman tiba-tiba diserang segerombolan orang.

"Setelah makan tidak langsung pulang, santai-santai dululah dan tiba-tiba ada segerombolan orang menyerang," katanya kepada wartawan, Kamis (24/10/2024) petang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang merupakan santri Krapyak itu memutuskan untuk tetap di tempat karena merasa tak memiliki kesalahan. Selain itu, keduanya mengaku tidak tahu apa-apa kepada gerombolan tersebut.

"Karena tidak tahu apa-apa, kita tidak langsung lari dan kita cuma bisa bilang 'Saya tidak tahu apa-apa', 'Saya tidak tahu apa-apa' tapi tetap saja diserang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Segerombolan orang itu juga tak basa-basi saat melakukan penyerangan.

"Tidak (tidak bilang apa-apa saat menyerang), cuma ngomong 'ini ini ini' dan segerombolan itu menyerang kami," ucapnya.

"Mereka langsung mengambil kursi lalu dihantamkan, ambil helm, kayu, apa yang ada di sana dihantamkan kami," katanya.

Dia tak bisa memastikan berapa jumlah orang yang melakukan pengeroyokan itu. Aufal, juga merasa tak mengenal para pelaku.

"Saat dihantam saya jatuh, berdiri dihantam lagi, ditendang, dipukul. Saya dipukul kepala sama badan, tapi yang diincar itu kepala dan tidak melawan karena tidak salah, saya hanya cari kebenaran," lanjut Aufal.

Minta Pertolongan Warga

Setelah menjadi bulan-bulanan kelompok tersebut dirinya berusaha lari. Saat itu, dia berusaha mencari pertolongan warga sekitar.

"Setelah itu saya tidak tahu lari ke mana, lalu ada warga yang menarik dan bilang 'lari mas bisanya'. Terus langsung lari sebisaku dan minta bantuan warga. Nah pas aku lari pikiranku di teman," ucapnya.

Dia mengaku terpisah dengan temannya yang juga menjadi korban. Setelah dicari, Shafiq ditemukan sudah terbaring di rumah sakit karena mengalami luka tusuk di perut.

"Aku lari ke ponpes, nyari teman, temanku saya suruh cari info dan ternyata temanku sudah di rumah sakit karena kena tusuk di bagian perut sebelah kiri. Terus aku diminta ke rumah sakit juga karena kondisinya luka," katanya.

"Tangan saya luka karena untuk melindungi kepala, tidak tahu kena apa, kalau tulangnya patah bagian jempol. Kalau luka luar tangan kiri dan memar-memar," ujarnya.

Di tempat yang sama, salah satu calon Bupati Bantul, Untoro Hariadi, mengaku telah menjenguk Shafiq. Menurutnya, Shafiq belum bisa berbicara banyak karena menjalani perawatan intensif di ruang khusus.

"Tadi menjenguk Mas Shafiq dan masih perawatan intensif di ICU, jadi tidak boleh bicara banyak dan harus fokus ke pengobatan dulu. Sehingga tadi cukup menatap saja, apalagi baru selesai operasi jam tiga sore," jelas Untoro.

Kasatreskrim Polresta Jogja, Kompol Probo Satrio, menyebut pihaknya masih melakukan pencarian terhadap pelaku. Saat ini, pihaknya tengah memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan CCTV di lokasi kejadian.

"Kita baru nyari pelakunya, kita baru mengumpulkan CCTV, itu juga belum rampung, karena gelap juga. Kita kumpulkan CCTV, kita lihat, kita olah pelan-pelan, bolak-balik, mudah-mudahan segera terungkap," katanya saat ditelepon, Kamis (24/10).




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads