Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang dokter di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, ditemukan gantung diri. Korban ditemukan karena tidak kunjung muncul saat praktik.
"Iya kemarin sore, Senin (21/10) ada laporan penemuan jenazah yang meninggal dunia diduga bunuh diri," kata Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni saat dihubungi detikSumbagsel, Selasa (22/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam menjelaskan, penemuan jenazah korban yang bernama Dokter MR atau Kiky itu berawal saat saksi, Yuniza Hardinati, dan ketiga saksi lainnya yang merupakan perawat datang ke tempat praktik untuk bekerja. Saat itu, jarum jam sudah menunjukkan angka 15.00 WIB.
Sejumlah orang mulai curiga karena hingga jam praktik, korban tidak kunjung keluar.
"Setelah menunggu beberapa saat keempat orang saksi merasa curiga dikarenakan tempat praktik belum juga dibuka padahal hari sudah mulai sore," katanya.
Yuniza dan tiga saksi lainnya berinisiatif masuk ruang praktik pukul 16.30 WIB. Mereka menemukan handphone korban tergeletak di meja. Saat mereka mengecek ruangan bagian belakang, mereka mendapati korban sudah meninggal dunia dalam keadaan tergantung.
"Saksi menemukan korban dalam posisi tergantung dalam keadaan meninggal dunia. Untuk saat ini kasus ini masih dalam penyelidikan untuk memastikan korban ini murni meninggal dunia gantung diri atau ada penyebab lain," tuturnya.
Korban Diduga Depresi
Kasat Reskrim Polres OKU, Iptu Yudhistira, menerangkan berdasarkan informasi yang didapat polisi, diduga korban depresi akibat pekerjaan.
"Dari informasi yang kami dapat dugaan sementara motif dari dokter gantung diri ini karena depresi akibat kerjaannya terlalu berat," katanya kepada detikSumbagsel, Kamis (24/10/2024).
Yudhistira menerangkan polisi tidak bisa menyelidiki pasti kasus tersebut karena pihak keluarga menolak diautopsi dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut.
"Pihak keluarga tidak bersedia kasus tersebut diselidiki, pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas dan kasus itu juga tidak kita tindaklanjuti," ungkapnya.
Ditambahkan Yudhistira, dari kasus tersebut murni memang korban tewas akibat gantung diri. "Saat polisi datang ke lokasi tidak ditemukan luka apapun kecuali bekas luka di leher korban," tutupnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong