Pemuda Sumut Bacok Ortu gegara Tak Terima Dibandingkan Tetangga

Regional

Pemuda Sumut Bacok Ortu gegara Tak Terima Dibandingkan Tetangga

Finta Rahyuni - detikJogja
Senin, 21 Okt 2024 12:54 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Edi Wahyono
Jogja -

Seorang pemuda di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut) inisial ASD (22) tega membacok kedua orang tuanya. Aksi keji itu dilakukan lantaran pelaku tak terima dibanding-bandingkan dengan anak tetangganya.

Dilansir detikSumut, peristiwa itu diketahui terjadi di Kelurahan Langga Payung, Kecamatan Sungai Kanan, Kamis (17/10) sekira pukul 18.30 WIB.

"Iya, benar. Jadi, pada saat itu, menurut keterangan saksi, si anak (pelaku) ini sudah dalam keadaan mabuk minum tuak, kalau nggak salah kemungkinan dia juga (dalam pengaruh) lem cap kambing itu," kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Kanan Ipda Sofyandi saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (21/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sofyandi menyebut pelaku tiba-tiba masuk ke rumah dengan menggenggam parang. Tanpa basa-basi, dia langsung membacok ibunya yang tengah duduk di ruang tamu.

"Dia (pelaku) masuk ke rumah, dari pintu itu dia sudah pegang parang. Jadi, kalau keterangan adiknya itu, bahwa dia (pelaku) tak ada tanya-tanya langsung bacok ibunya yang sedang duduk di ruang tengah menyisir pisang," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Korban kemudian menjerit hingga ayah ASD datang untuk menghentikan pelaku. Namun, pelaku juga justru melakukan penyerangan terhadap ayahnya itu.

"Dilihat ibu sudah tergeletak, si anak masih pegang parang, (ayah) berusaha bantu untuk melerai, malah si anak ini membacok lagi ayahnya," kata Sofyandi.

Akibatnya, kedua korban yang merupakan orang tua pelaku mendapat luka bacokan di bagian kepala. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Polisi yang mendapat laporan tersebut juga langsung bergegas ke lokasi. Sofyandi menyebut polisi langsung mengamankan pelaku.

"Pada saat itu, kita amankan si tersangka, langsung kita bawa ke Polsek, sudah ditahan," tambahnya.

Motif Pelaku

Berdasar hasil pemeriksaan, ASD mengaku melakukan aksinya lantaran dendam. Dia, dendam kepada korban karena tak terima dibandingkan dengan anak tetangganya.

"Setelah kita lakukan interogasi, berawal dari keterangan si tersangka ini, bahwa dia merasa dendam kepada orang tuanya karena selalu dibanding-bandingkan dengan anak tetangga," kata Sofyandi.

Sofyandi menjelaskan orang tuanya membanding-bandingkan ASD dengan tetangga sebagai upaya menasihati ASD. Sebab, ASD diketahui tak pernah membantu kedua orang tuanya.

"Si anak (pelaku) ini kalau diberitahu tak pernah mau mendengar apa nasihat orang tuanya. Jadi, dia (pelaku) itu pulang, sampai rumah makan, tidur, habis itu pergi. Lalu, dibandingkan dengan anak tetangga, anak (tetangga) itu mau bantu orang tuanya. Jadi, si anak (pelaku) ini merasa kok dibandingkan. Maksud orang tuanya kan bagus supaya anak itu mau membantu kedua orang tua," jelasnya.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads