Kronologi ABG Bantul Dikeroyok 11 Orang Hingga Tewas

Kronologi ABG Bantul Dikeroyok 11 Orang Hingga Tewas

Pradito Rido Pertana - detikJogja
Selasa, 15 Okt 2024 17:12 WIB
HELP, Teenager with help sign. Boy holding a paper with the inscription. Kid holding sheet of paper with word HELP on grey wall background.
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Foto: Getty Images/iStockphoto/stefanamer
Bantul -

Seorang remaja asal Pundong, Bantul, Rendy (16) ditemukan tewas usai dikeroyok oleh beberapa orang. Pengeroyokan dilakukan berkali-kali di beberapa tempat.

Polisi saat ini sudah menangkap 11 tersangka pengeroyokan tersebut. Sebagian pelaku sudah dewasa dan ada beberapa yang di bawah umur.

Berikut ini kronologi peristiwa pengeroyokan berujung maut itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sabtu 12 Oktober 2024

21.00 WIB

Kakak korban, Novian Ramadhan (21) menjelaskan bahwa awalnya Rendy dijemput oleh kedua temannya yang berboncengan dengan satu motor.

"Sekitar pukul 21.00 WIB A dan B datang, lalu Rendy keluar rumah pamitan sama orang tua mau mengerjakan tugas kirab. Keluarnya mereka boncengan tiga, lalu ke tempat pengerjaan tugas kirab di Kretek, sekolahannya," katanya saat ditemui wartawan di Pundong, Bantul, Selasa (15/10/2024).

ADVERTISEMENT

Novian melanjutkan, berdasarkan informasi dari teman-temannya, Rendy dan dua rekannya hanya sebentar di lokasi pengerjaan tugas kirab. Lebih lanjut ketiganya menuju ke tempat usaha penggergajian kayu milik orang tua salah satu temannya yang bernama O di Kretek.

Tak lama kemudian, Rendy dan O keluar membeli rokok dengan sepeda motor. Di tengah perjalanan mereka berdua jatuh. O mengalami sobek di kepala dan Rendy hanya lecet. Kemudian mereka kembali ke penggergajian kayu itu.

23.30 WIB

Beberapa teman Rendy akhirnya pulang ke rumah. Sedangkan Rendy menemani O bersama keluarganya untuk memeriksakan lukanya ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit, kerabat O marah-marah ke korban. Mereka menuduh korban menjadi penyebab O mengalami kecelakaan. Bahkan, kerabat O kemudian memanggil teman-temannya untuk meminta pertanggungjawaban korban.

"Mereka pakai mobil datang ke Elisabeth, dan di depan IGD memukuli Rendy. Setelah pemukulan pertama Rendy diminta ikut mereka, karena ingin bertanggung jawab Rendy masuk ke dalam mobil dan ke penggergajian dan ke rumah salah satu pelaku," kata Novian.

Mereka kemudian membawa Rendy ke rumah salah satu pelaku. Di tempat tersebut Rendy dipukuli. Setelah itu mereka membawa Rendy ke penggergajian kayu dan kembali memukulinya.

"Di rumah B terjadi pemukulan lagi, setelah itu ke penggergajian lagi dan dipukuli lagi dan terakhir itu di jalan tembus Pundong-Parangtritis. Jadi ada empat tempat yang jadi lokasi pemukulan adik saya," ujarnya.

Minggu 13 Oktober 2024

Para pelaku pergi meninggalkan Rendy di penggergajian kayu itu. Pagi harinya, ayah dari O menemukan Rendi tergeletak tewas di salah satu kamar.

Di pagi itu juga keluarga Rendy menerima kabar kematian anaknya. Polisi juga langsung ke lokasi untuk menyelidiki penyebab kematian remaja itu.

Senin 14 Oktober 2024

Polisi akhirnya meringkus pelaku pengeroyokan remaja hingga berujung meninggal dunia di Kretek, Bantul. Motif sementara pengeroyokan karena salah satu pelaku tidak terima adiknya terlibat kecelakaan bersama korban dan menuduh korban sebagai penyebabnya.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan, bahwa penangkapan para pelaku berlangsung secara maraton. Di mana mulai hari Minggu (13/10/2024) sore hingga Senin (14/10/2024).

"Untuk pelaku pengeroyokan sudah diamankan secara maraton sejak Minggu sore sampai Senin pagi. Jumlah pelakunya ada 11 orang," katanya kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).

Jeffry menyebut 11 pelaku adalah OM (20), BKS (19), RZP (19), FNA (21), DDS (20), DP (19), EAW (19), AOS (17), FQA (15), DY (17) dan DAK (16). Saat ini 11 orang itu sudah menjalani penahanan.

"11 orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," ujarnya.




(ahr/apu)

Hide Ads