Dalam era modern ini, gaya parenting menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan, terutama terkait dengan dampaknya terhadap perkembangan anak. Salah satu pendekatan yang cukup kontroversial adalah tiger parenting, yang diperkenalkan oleh Amy Chua dalam bukunya Battle Hymn of the Tiger Mother.
Sebagai informasi, Amy Chua adalah seorang Profesor di Yale Law School. Buku Battle Hymn of the Tiger Mother menjadi salah satu buku international best seller dan sudah diterjemahkan lebih dari 30 bahasa.
Tiger parenting dikenal dengan karakteristiknya yang ketat, disiplin yang tinggi, dan ekspektasi besar terhadap prestasi akademis anak. Meskipun banyak yang menganggap pendekatan ini dapat memicu kesuksesan, namun di balik itu terdapat berbagai pro dan kontra yang sebaiknya diperhatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini, detikJogja akan membahas secara mendalam mengenai tiger parenting, termasuk definisi, pro dan kontra, serta dampaknya terhadap perkembangan anak. Dengan memahami lebih jauh tentang gaya parenting ini, diharapkan orang tua dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam mendidik anak-anak mereka.
Pengertian Tiger Parenting
Tiger parenting adalah pendekatan pengasuhan yang menekankan disiplin ketat dan harapan tinggi terhadap anak-anak, terutama dalam hal prestasi akademis. Metode ini menjadi populer berkat buku Amy Chua, Battle Hymn of the Tiger Mother yang menggambarkan bagaimana pengasuhan gaya Cina menekankan pada pencapaian akademis dan keluarga. Ia menyebutkan bahwa orang tua yang menggunakan pendekatan ini percaya bahwa dengan menetapkan standar yang sangat tinggi, anak-anak dapat meraih kesuksesan lebih besar di masa depan. Namun, metode ini tidak lepas dari kontroversi.
Seperti yang dijelaskan oleh Chua, "Semua orang tua yang baik ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Orang Tiongkok hanya memiliki ide yang sangat berbeda tentang bagaimana melakukannya." Pendekatan tiger parenting ini mencerminkan penekanan budaya Tiongkok terhadap pencapaian akademis dan kewajiban keluarga, yang berbeda dari praktik pengasuhan yang lebih fokus pada harga diri dan pertumbuhan pribadi di budaya Barat.
Kelebihan Tiger Parenting
Salah satu keunggulan utama dari tiger parenting adalah pencapaian akademis yang tinggi. Chua dalam bukunya menjelaskan bahwa orang tua yang menerapkan metode ini sering kali menetapkan standar yang sangat tinggi untuk anak-anak mereka, mendorong mereka untuk belajar lebih giat dan mencapai nilai-nilai yang luar biasa.
Dengan menetapkan rutinitas belajar yang ketat dan fokus pada prestasi, tiger parenting dapat mengembangkan etos kerja yang kuat pada anak-anak sejak usia dini. Selain itu, disiplin yang ketat dalam metode ini juga membantu anak-anak mengembangkan ketekunan dan keterampilan menghadapi tantangan, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan mental mereka.
Dalam beberapa kasus, Chao dalam penelitiannya berjudul The Chinese Way of Parenting menyatakan bahwa tiger parenting juga dapat membantu anak-anak memupuk rasa percaya diri yang berasal dari pencapaian akademis dan kesuksesan dalam berbagai bidang, seperti seni dan musik.
Kekurangan Tiger Parenting
Namun, tiger parenting juga memiliki sejumlah kelemahan. Salah satu masalah utamanya adalah kurangnya keintiman emosional antara orang tua dan anak. Haochen Zhang, dkk., dalam penelitiannya berjudul Do tiger moms raise superior kids? The impact of parenting style on adolescent human capital formation in China menyatakan bahwa pendekatan yang sangat berfokus pada disiplin dan pencapaian akademis dapat membuat anak merasa kurang didukung secara emosional, yang dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi.
Selain itu, anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini mungkin merasa kesulitan mengembangkan kemandirian, karena terlalu tergantung pada arahan orang tua dalam banyak aspek kehidupan mereka. Chao dan Tseng dalam penelitian mereka berjudul Asian and Western Parenting: A Cultural Comparison juga menemukan bahwa pendekatan ini berisiko membuat anak kehilangan minat terhadap kegiatan yang mereka lakukan karena merasa terpaksa dan terbebani oleh harapan yang terlalu tinggi. Akhirnya, hubungan keluarga bisa terganggu, terutama jika terjadi konflik antara harapan orang tua dan keinginan pribadi anak.
Dampak Tiger Parenting
Dampak Positif
Masih mengutip buku Amy Chua, berikut ini merupakan beberapa dampak positif dari tiger parenting:
- Meningkatkan prestasi akademis karena fokus pada disiplin dan kerja keras
- Meningkatkan motivasi dan ketekunan anak dalam belajar dan menghadapi tantangan
- Anak-anak dapat mengembangkan rasa percaya diri dari pencapaian akademis dan kesuksesan di bidang lain seperti musik atau seni
Dampak Negatif
Mmengutip dari penelitian berjudul What is "Tiger" Parenting? How Does it Affect Children? oleh Su Yeong Kim, seorang Profesor Ilmu Perkembangan Manusia dan Keluarga di University of Texas di Austin dan penelitian milik Haochen Zhang, dkk., dalam penelitiannya yang berjudul Do Tiger Moms Raise Superior Kids?, berikut ini merupakan beberapa dampak negatif dari tiger parenting:
- Menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pada anak karena tuntutan yang terlalu besar
- Dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial dan emosional anak karena kurangnya interaksi yang menyenangkan dan kurangnya perhatian emosional
- Risiko burnout atau kelelahan mental pada anak akibat beban belajar dan ekspektasi yang terlalu tinggi
- Berpotensi merusak hubungan antara anak dan orang tua akibat minimnya dukungan emosional dan komunikasi
- Menurunkan kemampuan anak untuk menjadi mandiri karena selalu berada di bawah kendali dan aturan orang tua
Dengan memahami kedua sisi beserta dampaknya, kita dapat mengeksplorasi cara-cara untuk mengadaptasi gaya parenting yang lebih seimbang dan responsif, demi kesejahteraan dan perkembangan anak. Semoga artikel ini bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Rheina Meuthia Ashari, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/cln)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan