Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Sabtu 28 September 2024 merupakan peringatan fakultatif Santo Wenseslaus dan Santo Laurensius Ruiz; dengan orang kudus Santo Wenseslaus, Raja Bohemia, Martir. Santa Eustakia, Perawan; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang misteri salib, mari simak renungan harian Katolik Sabtu 28 September 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh Hortensius F. Mandaru dari Departemen Penerjemahan Lembaga Alkitab Indonesia. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 28 September 2024
Bacaan Hari Ini
Pkh 11:9-12:8;
- Pkh 11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
- Pkh 11:10 Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
- Pkh 12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
- Pkh 12:2 sebelum Matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
- Pkh 12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
- Pkh 12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,
- Pkh 12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan,
- Pkh 12:6 sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,
- Pkh 12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
- Pkh 12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.
Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17;
- Mzm 90:3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
- Mzm 90:4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
- Mzm 90:5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,
- Mzm 90:6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.
- Mzm 90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
- Mzm 90:13 Kembalilah, ya Tuhan berapa lama lagi dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
- Mzm 90:14 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
- Mzm 90:17 Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
Luk 9:43b-45.
- Luk 9:43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
- Luk 9:44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
- Luk 9:45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Renungan Hari Ini
Setelah Yesus mengusir setan dari seorang anak, semua orang takjub akan kebesaran Allah. Popularitas Yesus melambung, antusiasme massa tak terbendung. Yesus menyadari bahwa orang beragama mudah tenggelam dalam euforia.
Para murid-Nya pun pasti ikut senang. Dengan mudah mereka memakai kesempatan itu untuk mengangkat-Nya sebagai pemimpin dan raja. Para murid Yesus pun pasti ikut gembira, mengira bahwa sebentar lagi mereka dapat menikmati kursi dan posisi penting.
Karena itu, Yesus segera mengeluarkan pernyataan tegas yang kiranya akan membuat para murid berpikir ulang, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
Para murid tidak memahami perkataan Yesus tersebut. Mereka tidak percaya bahwa ada dari antara mereka yang akan mengkhianati Yesus. Bukankah mereka semua, lewat Petrus, baru saja mengakui Yesus sebagai "Mesias dari Allah"? Bagaimana mungkin Kristus pilihan Allah itu memilih jalan penderitaan? Dapatkah karya Allah ditolak dan dihalangi manusia?
Mereka tidak berani bertanya. Akan tetapi, mereka tetap berjalan bersama Yesus ke Yerusalem. Di Yerusalemlah misteri salib itu akan dibuka, dan semua pertanyaan mereka akan terjawab.
Jalan salib sungguh menjadi misteri, dari dahulu hingga kini. Pertanyaan dan kebimbangan selalu menemani hidup kita. Tidak semuanya harus punya jawaban.
Ada banyak sisi gelap dan kebingungan. Kita diminta untuk terus berjalan bersama Tuhan. Di Yerusalem abadi, barulah pertanyaan, kebingungan, dan kebimbangan kita itu akan mendapat jawaban dari-Nya.
Doa Penutup
Ya Tuhan, semoga kebangkitan Kristus yang mulia menyinari hati kami, sehingga kami luput dari kegelapan maut dan masuk ke dalam cahaya abadi.
Demi Yesus Kristus, Puteramu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Sabtu 28 September 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu