Terungkap alasan YW (33), seorang ibu di Labuhanbatu Utara (Labura) tega menggorok bayinya yang baru berumur 18 hari. Menurut polisi, pelaku mengaku cemburu dengan kehadiran bayi laki-laki itu dan tak mau cinta suaminya terbagi.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Teuku Rivanda Ikhsan, mengatakan pelaku dan suaminya sudah memiliki dua anak perempuan. Namun, suami pelaku memang mendambakan bayi laki-laki.
"Ini (korban) anak ketiga, dua sebelumnya perempuan, umur 7 sama 5 tahun," kata Rivanda dilansir detikSumut, Selasa (24/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dijelaskan, kehadiran bayi itu membuat pelaku cemburu dan merasa korban menjadi saingannya. Pelaku tidak mau cinta sang suami terbagi setelah kehadiran bayi laki-laki itu.
"Jadi, hasil pemeriksaan sementara, karena dia memang nggak mau anak laki-laki. Kedua, dari awal pada saat di-USG, yang paling bahagia itu suaminya, jadi suaminya itu berharap kali anak laki-laki. Dia (pelaku) cemburu, nggak suka, khawatir cinta (suaminya) terbagi, nggak mau dia suaminya nggak perhatiin dia lagi, ada saingan, begitulah jawabannya," lanjutnya.
Kini, pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara. Rivanda memerinci pelaku dijerat Pasal 80 Ayat 3 dan 4 UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Kekerasaan Fisik dalam Lingkup Rumah Tangga yang Mengakibatkan Meninggal Dunia sebagaimana dalam Pasal 44 Ayat 3 UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu di Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, ditangkap karena melakukan perbuatan sadis terhadap bayinya sendiri. Ia menggorok leher anaknya yang baru berusia 18 hari hingga tewas.
insiden ini terjadi di Dusun III, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Na IX-X, Senin (23/9) sekitar pukul 09.30 WIB. Pelaku berinisial YW (33).
"Polres Labuhanbatu mengamankan seorang ibu yang diduga kuat telah menggorok leher anak balitanya yang masih berusia 18 hari," kata Kasi Humas Polres Labuhanbatu, AKP Syafrudin.
(cln/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang