Traumanya Si Bocah Usai Gagalkan Pencurian Sepeda di Sleman

Traumanya Si Bocah Usai Gagalkan Pencurian Sepeda di Sleman

Dwi Agus - detikJogja
Kamis, 19 Sep 2024 19:14 WIB
Bekas luka di tangan bocah asal Gamping, Kabupaten Sleman, setelah mempertahankan sepedanya dari pencuri, Kamis (19/9/2024).
Bekas luka di tangan bocah asal Gamping, Kabupaten Sleman, setelah mempertahankan sepedanya dari pencuri, Kamis (19/9/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman -

Upaya pencurian sepeda ontel berhasil digagalkan pemiliknya yang masih bocah. Peristiwa itu terjadi di sebuah toko mainan di kawasan Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Selasa siang lalu. Hingga kini bocah berusia 11 tahun itu masih trauma.

"(Anak saya) Syok sampai sekarang, biasanya magrib ke masjid dekat rumah. Sampai tadi malam dia merasa syok atau gimana, sekarang masih trauma, takut. Kemarin tidak jadi ke masjid. Sekolah juga tetap cuma takut jalan-jalan," kata ayahnya yang berinisial R saat ditemui wartawan di rumahnya di wilayah Kapanewon Gamping, Sleman, Kamis (19/9/2024).

R mengatakan, anaknya kerap salat berjamaah di masjid. Namun, setelah peristiwa itu terjadi, anaknya memilih salat di rumah. Padahal jarak rumahnya dengan masjid hanya terpisah gang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin karena malingnya itu kemarin juga larinya ke arah masjid. Jadi gang yang tempat kejadian itu kalau ke timur arahnya juga ke masjid yang biasa untuk anak saya salat," ujar R.

Meski begitu R mengaku bangga dengan keberanian anaknya saat mengejar pencuri itu hingga berhasil merebut sepedanya kembali. Akibatnya, tangan anaknya mengalami luka karena terkena ruji sepeda.

ADVERTISEMENT

Adapun korban mengaku saat itu dirinya curiga saat mendengar suara sepeda jatuh. Ternyata sepeda milik adiknya yang dijatuhkan oleh pencuri itu. Sepeda adiknya itu awalnya menyandar ke sepeda miliknya.

"Begitu dengar gubrak, karena insting, (saya) mikir kok kayak suara sepeda. Lari keluar ternyata sepedanya dimaling. Lalu dikejar dan spontan dipegang ban dan tangannya terluka," kata korban.

Saat ban sepeda itu sudah terpegang oleh korban, si maling itu tetap memaksa mengayuh sepeda tersebut. Namun akhirnya si maling itu turun dari sepeda lalu kabur karena ban sepedanya sudah terkunci oleh tangan korban. Korban lalu kembali ke toko mainan dan menemani adiknya.

"Kalau lihat dari videonya sepertinya malingnya sudah memantau dari seberang jalan. Ketika anak saya masuk milih mainan, lalu ambil sepedanya," ujar R, ayahnya.

R menambahkan, personel Polsek Gamping sempat mendatangi kediamannya usai kejadian itu. Tujuannya untuk menanyakan kronologi kejadian dan data-data lain.

"Polisi sudah datang ke rumah dan suruh buat laporan. Nanti mau buat laporan polisi," ujarnya.

Akibat aksinya menggagalkan pencurian sepeda itu, tangan kanan korban sempat lecet di persendian. Sebab, tangannya tergores ruji sepeda yang saat itu melaju cepat. Korban mengaku saat itu tak berpikir panjang, hingga akhirnya berani memegang ban belakang sepeda dengan tangan kanannya.

"Tangan luka sempat memerah karena kena ruji. (Pelakunya) Enggak kelihatan mukanya, pakai masker sama topi. Sekarang keluar rumah masih takut sedikit," kata korban.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads