Lirik Mahalul Qiyam: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Lirik Mahalul Qiyam: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 19 Sep 2024 19:08 WIB
Asian muslim girl worried of her father being sick in hospital, she holds her fathers hand and pray for his health, family health insurance concept
Ilustrasi berdoa melantunkan Mahalul Qiyam. Foto: Getty Images/iStockphoto/airdone
Jogja -

Mahalul Qiyam merupakan sebuah tradisi berdiri di tempat saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan dan penghormatan terhadap kelahiran Rasulullah SAW. Namun, tak jarang pula Mahalul Qiyam ini dilantunkan saat pengajian.

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama Jawa Timur, berdiri di tempat ini diartikan sebagai simbol penghormatan dan kekaguman terhadap Nabi Muhammad Saw. Sebenarnya, terdapat perdebatan mengenai hukum berdiri untuk memuliakan seseorang di kalangan ulama. Namun, ada dalil yang mendukung anjuran ini. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw memerintahkan sahabat Anshor untuk berdiri sebagai bentuk penghormatan saat kedatangan pemimpin mereka. Hadits tersebut berbunyi:

لسيدكم قوموا
Artinya: "Berdirilah atas kedatangan pemimpin kalian!"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya, lirik Mahalul Qiyam dibaca oleh pemimpin dalam majelis dan diikuti oleh seluruh jemaah. Lantas, bagaimana liriknya? Simak penjelasan berikut ini.

Lirik Mahalul Qiyam

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut ini adalah lirik Mahalul Qiyam selengkapnya. Mari kita simak, detikers!

ADVERTISEMENT

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
Shallallāhu 'alā Muhammad, shāllallāhu 'alayhi wasallam
Allah bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, Allah bershalawat dan mengucap salam sejahtera untuknya.

مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا، مَرْحَبًا جَدَّ الحُسَيْنِ مَرْحَبًا
Marhaban yā marhaban yā marhaban, marhaban jaddal Husaini marhaban
Selamat datang, selamat datang, selamat datang, selamat datang kakek dari Husain, selamat datang.

يَا نَبِي سَلَامْ عَلَيْكَ، يَا رَسُولْ سَلَامْ عَلَيْكَ
Yā nabī salām 'alayka, yā rasūl salām 'alayka
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu

يَا حَبِيبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ
Yā habīb salām 'alayka, shalawātullāh 'alayka
Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu, shalawat (rahmat) Allah untukmu.

اَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا، فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ
Asyraqal badru 'alayna, fakhtafat minhul budūru
Satu purnama telah terbit di atas kami, pudarlah jutaan purnama lain karenanya

مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَأَيْنَا، قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ
Mitsla husnik mā ra'aynā, qaththu yā wajhus surūri
Belum pernah kulihat seperti keelokanmu, wahai wajah yang gembira.

أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ، أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ
Anta syamsun anta badrun, anta nūrun fawqa nūri
Kau bak mentari, kau juga laksana purnama, kau cahaya di atas cahaya.

أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَّغَالِي، أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
Anta iksīruw wa ghālī, anta mishbāhus shudūri
Kau laksana obat segala guna (elixir) lagi mahal, kau adalah lentera hati.

يَا حَبِيْبِيْ يَا مُحَمَّدْ، يَا عَرُوْسَ الخَافِقَيْنِ
Yā habībī yā Muhammad, yā 'arūsal khāfiqayni
Wahai Kekasih, wahai Muhammad SAW, wahai pengantin Timur dan Barat.

يَا مُؤَيَّدْ يَا مُمَجَّدْ، يَا إِمَامَ القِبْلَتَيْنِ
Yā mu'ayyad yā mumajjad, yā imāmal qiblatayni
Wahai Rasul yang diperkuat (oleh wahyu), wahai Nabi yang agung, wahai imam dua kiblat.

مَنْ رَآى وَجْهَكَ يَسْعَدْ، يَا كَرِيْمَ الوَالِدَيْنِ
Man ra'ā wajhaka yas'ad, yā karīmal wālidayni
Siapapun yang memandang wajahmu pasti bahagia, wahai manusia yang memiliki orang tua mulia.

حَوْضُكَ الصَّافِي الْمُبَرَّدْ، وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُورِ
Hawdhukas shāfil mubarrad, wirdunā yawman nusyūri
Telagamu berair jernih dan sejuk, yang kelak kami datangi pada hari kebangkitan.

مَا رَأَيْنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ، بِالسُّرَى إِلَّا إِلَيْكَ
Mā ra'aynal 'īsa hannat, bis surā illā ilayka
Belum pernah kami melihat unta peranakan unggul yang bersuara sambil berjalan malam hari, kecuali menuju kepadamu.

وَالْغَمَامَةْ قَدْ أَظَلَّتْ، وَالْمَلَائِكَةُ صَلُّوْا عَلَيْكَ
Wal ghamāmah qad azhallat, wal malā'ikatu shallū 'alayka
Gumpalan awan menaungimu, semua makhluk mengucapkan shalawat untukmu.

Keutamaan Mengamalkan Mahalul Qiyam

Keutamaan amalan Mahalul Qiyam dijelaskan dalam sebuah artikel ilmiah berjudul Implementasi Mahalul Qiyam untuk Meningkatkan Disiplin Siswa Masuk Kelas Tepat Waktu oleh Ikhsan Syafi'i dan Mohammad Rozi Indrafuddin. Berikut ini adalah beberapa keutamaannya.

1. Bentuk Penghormatan kepada Rasulullah

Berdiri saat membaca sholawat merupakan bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad Saw. Ini adalah cara umat Islam menunjukkan rasa hormat dan kekaguman mereka terhadap Rasulullah, sebagai wujud dari kerinduan dan penghargaan terhadap beliau.

2. Peningkatan Spiritualitas

Melalui Mahalul Qiyam, umat Islam mengungkapkan doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, yang tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan beliau, tetapi juga memohon berkah dan keselamatan bagi Nabi. Ini membantu dalam menumbuhkan rasa cinta dan kedekatan kepada Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Penguatan Komunitas Muslim

Aktivitas ini sering dilakukan bersama-sama dalam kelompok atau komunitas muslim, yang memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan. Kegiatan seperti ini dapat mempererat hubungan antar anggota komunitas dengan berbagi momen penghormatan dan kebahagiaan.

4. Pendidikan dan Pembiasaan Positif

Mahalul Qiyam juga berfungsi sebagai sarana pendidikan dan pembiasaan positif. Ini membantu menanamkan nilai-nilai penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad Saw pada generasi mendatang.

Demikian penjelasan mengenai lirik Mahalul Qiyam, lengkap dengan keutamaan mengamalkannya. Semoga bermanfaat, detikers!




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads