Kronologi Bocah Kejar-Gagalkan Maling Sepeda Miliknya di Sleman

Kronologi Bocah Kejar-Gagalkan Maling Sepeda Miliknya di Sleman

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 19 Sep 2024 16:39 WIB
Suasana TKP upaya pencurian sepeda pengunjung toko mainan di Jalan Sidoarum-Gamping, Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Rabu (18/9/2024).
Suasana TKP upaya pencurian sepeda pengunjung toko mainan di Jalan Sidoarum-Gamping, Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Rabu (18/9/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Jogja -

Upaya pencurian sepeda kayuh atau sepeda ontel berhasil digagalkan pemiliknya yang masih bocah di Gamping, Sleman. Begini kronologi peristiwa yang terjadi pada Selasa (17/9) pagi.

Selasa 17 September 2024

Pukul 13.44 WIB

Lokasi kejadian di halaman toko mainan di Jalan Sidoarum-Gamping, Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman. Pemilik toko mainan, Dyonisius Alviano Marcell Elyonardo, mengonfirmasi dan menceritakan peristiwa tersebut.

Berawal saat kedua anak datang dan memarkirkan sepeda kayuh di depan tokonya. Tak berselang lama, dalam hitungan detik pelaku langsung datang dan mengambil salah satu sepeda itu. Kemudian saat pelaku masuk gang SMK YPKK 1 Sleman di samping toko, terjadi aksi saling rebut sepeda antara pelaku dan korban yang mengetahui aksi maling itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi awalnya ada dua anak kecil cewek cowok masuk toko mau beli mainan. Lalu tiba-tiba yang cowok keluar dan ibu-ibu yang di seberang toko mainan juga teriak-teriak. Ternyata sepedanya anak cowok mau diambil orang," jelasnya saat ditemui di tokonya, Rabu (18/9/2024).

Aksi pencurian ini terekam kamera CCTV toko mainan. Kejadian ini terekam pada pukul 13.44 WIB. Terlihat pula sosok pelaku pria, mengenakan topi putih, dan berperawakan sedang.

ADVERTISEMENT

Pada awalnya Alviano tidak mengetahui detail kronologi. Hingga akhirnya dia membuka rekaman CCTV. Dari dua kamera CCTV yang terpasang, terlihat pelaku beraksi setelah kedua anak kecil masuk toko mainan.

"Aksinya terekam CCTV semua, termasuk saat anak kecil yang cowok merebut sepeda miliknya. Setelah berhasil diambil lagi, anak cowok balik lagi ke toko mainan. Waktu itu tidak nangis tapi kelihatan kalau syok," katanya.

Aksi pencurian ini juga sempat terlihat oleh Murniasri (52). Rumahnya yang berseberangan jalan dengan toko mainan tersebut membuatnya bisa melihat seluruh detail kejadian. Terlebih saat kejadian ia berada di halaman rumah.

Murni menuturkan awalnya tak mengetahui bahwa aksi rebutan sepeda adalah upaya pencurian. Hingga akhirnya dia tersadar dua orang yang berjibaku tersebut tidak saling kenal. Terlebih setelah dia berteriak, pelaku justru kabur.

"Sempat lihat dua anak cowok cewek masuk toko mainan naik sepeda. Nah tidak lama di belakangnya ada yang jalan kaki di belakangnya langsung ambil sepeda yang besar. Baru tau kalau mencuri setelah rebutan di gang itu," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/9).

Murni menceritakan aksi pencurian terbilang cepat. Dia menduga sosok pelaku telah mengikuti korban sejak keluar dari gapura perumahan. Hingga akhirnya berhenti di toko mainan yang letaknya sekitar 200 meter dari gapura perumahan.

Dia sontak berteriak saat terjadi aksi saling rebut. Saat itu dia melihat korban berlari keluar dari toko mainan. Selanjutnya mengejar pelaku yang masuk gang yang letaknya di selatan toko mainan.

Usai mendengar teriakan Murni, pelaku langsung kabur ke arah timur, tepatnya masuk perkampungan Mejing Wetan. Sementara korban kembali ke toko mainan sambil membawa sepedanya.

Murni menuturkan korban sempat syok dan gemetaran. Terlebih saat itu langsung berhadapan langsung dengan pelaku. Hingga berani mengejar dan merebut kembali sepeda miliknya.

"Gemetaran habis itu, saya tenangkan sambil mengelus badannya. Ternyata rumahnya perumahan daerah Mejing Wetan. Sempat saya antar sampai dekat gapura perumahannya," ujarnya.

Murni menuturkan bahwa usia pelaku tidaklah tua. Dari ciri fisiknya, dia meyakini pelaku masih berusia pelajar. Terlihat dari postur tubuh dan muka meski saat itu pelaku menggunakan topi dan masker.

"Kalau saya lihat bukan orang tua, masih muda usia pelajar. Kalau tidak SMP ya SMA sepantaran dari yang saya lihat. Pakai topi putih terus masker," ujarnya.

Rabu 18 September 2024

Sementara itu, Panit 1 Reskrim Polsek Gamping Ipda Ari Setiyawan memastikan pihaknya melakukan penyelidikan atas kasus ini. Timnya juga telah terjun mengumpulkan keterangan saksi.

"Langsung kami cari keterangan saksi dan bukti termasuk rekaman CCTV," katanya saat ditemui di TKP toko mainan.




(rih/apl)

Hide Ads