Indonesia menerima kunjungan paus sebanyak tiga kali sepanjang sejarah. Salah satunya Paus Fransiskus yang baru-baru ini dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Apakah kamu penasaran dengan profil singkat 3 paus yang pernah berkunjung ke Indonesia?
Dilansir detikNews, paus pertama yang hadir ke Tanah Air adalah Paus Paulus VI, pada 3-4 Desember 1970 dan agenda ini bukan kunjungan resmi kenegaraan. Berselang 19 tahun kemudian, Paus Paulus VI datang ke Indonesia pada 8-12 Oktober 1989. Kunjungan paus ketiga berlangsung 35 tahun kemudian.
Penasaran dengan profil 3 paus yang pernah berkunjung ke Indonesia? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini, detikers!
Profil Singkat 3 Paus yang Pernah Berkunjung ke Indonesia
1. Paus Paulus VI
Dihimpun dari laman Libreria Editrice Vaticana, Giovanni Battista Montini, yang dikenal sebagai Paus Paulus VI, lahir pada 26 September 1897 di Concesio, Brescia. Ia adalah anak kedua dari Giorgio dan Giuditta Alghisi. Montini ditahbiskan menjadi imam pada 19 Mei 1920 dan mempelajari filsafat, hukum sipil, serta hukum kanon. Pada tahun 1923, ia diangkat sebagai atase di Nunsiatur Apostolik (setara kedutaan besar) di Warsawa, sebelum kembali ke Vatikan untuk melayani di Sekretariat Negara.
Selama Perang Dunia II, Montini aktif membantu para pengungsi dan Yahudi, serta mengawasi Kantor Informasi Vatikan. Pada tahun 1952, ia diangkat menjadi Pro-Sekretaris Negara untuk Urusan Umum, dan dua tahun kemudian menjadi Uskup Agung Milan. Di Milan, ia menerapkan metode evangelisasi baru untuk menghadapi tantangan imigrasi, materialisme, dan ideologi Marxis.
Pada 21 Juni 1963, Montini terpilih sebagai Paus dan mengambil nama Paulus VI. Ia memimpin tiga periode Konsili Vatikan II dan mendorong Gereja untuk terbuka terhadap dunia modern sambil menghormati tradisi. Paulus VI juga dikenal karena perjalanannya ke Tanah Suci dan pertemuan bersejarah dengan Athenagoras.
Ia menulis beberapa ensiklik, termasuk Ecclesiam Suam dan Populorum Progressio, serta mendirikan Hari Perdamaian Sedunia. Ia meninggal pada 6 Agustus 1978 di Castel Gandolfo setelah sakit singkat. Paus Fransiskus membeatifikasi Paulus VI pada 19 Oktober 2014, dan mengkanonisasinya pada 14 Oktober 2018.
2. Paus Yohanes Paulus II
Berdasarkan informasi pada laman resminya, Paus Yohanes Paulus II lahir dengan nama Karol JΓ³zef WojtyΕa pada 18 Mei 1920 di Wadowice, Polandia. Ia adalah seorang pemimpin yang berpengaruh dalam sejarah Gereja Katolik.
Sejak usia muda, kehidupannya diwarnai oleh berbagai kehilangan, termasuk kematian ibu, saudara perempuan, dan kakak laki-lakinya. Karol tumbuh di bawah asuhan ayahnya yang religius, dan pendidikan serta pengalamannya dalam seni dan teologi akhirnya membimbingnya menuju panggilan imamat.
Setelah ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1946, Karol WojtyΕa melanjutkan pendidikannya di Roma dan kembali ke Polandia sebagai pastor. Kemudian, ia diangkat sebagai Uskup Agung KrakΓ³w dan aktif dalam mendukung gerakan perlawanan spiritual terhadap rezim komunis di Polandia. Pada tahun 1978, ia terpilih menjadi Paus dan mengambil nama Yohanes Paulus II.
Selama hampir 27 tahun kepemimpinannya sebagai Paus, Yohanes Paulus II dikenal karena usahanya memperluas pengaruh gereja secara global, mempromosikan dialog antaragama, dan memperjuangkan perdamaian. Ia juga selamat dari percobaan pembunuhan pada tahun 1981 dan tetap berkomitmen untuk misi spiritualnya hingga akhir hayatnya pada 2 April 2005.
Paus Yohanes Paulus II dibeatifikasi pada tahun 2011. Kemudian dikanonisasi pada 2014 dan menjadikannya seorang santo dalam Gereja Katolik.
3. Paus Fransiskus
Kembali dirangkum dari laman Libreria Editrice Vaticana, Pope Francis in Malta, dan Biography, Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, adalah anak dari imigran Italia. Ayahnya, Mario, bekerja sebagai akuntan, sementara ibunya, Regina Sivori, merawat lima anak mereka. Bergoglio menyelesaikan pendidikan sebagai teknisi kimia sebelum memilih jalur imamat.
Pada 1958, Bergoglio memasuki Ordo Jesuit dan melanjutkan studi humaniora di Chili. Ia meraih gelar filsafat di Argentina dan mengajar sastra serta psikologi sebelum melanjutkan studi teologi. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 13 Desember 1969, dan kemudian diangkat sebagai Provinsial Jesuit di Argentina pada 1973. Setelah itu, ia menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat sebagai Kardinal pada 2001.
Pada 13 Maret 2013, Bergoglio terpilih menjadi Paus Fransiskus, Paus pertama dari benua Amerika. Ia dikenal dengan gaya hidup sederhana dan dukungannya terhadap kaum miskin. Sebagai Paus, ia aktif dalam diplomasi politik dan advokasi lingkungan, serta berkomitmen untuk reformasi gereja agar lebih inklusif.
Demikian profil singkat dari 3 paus yang pernah berkunjung ke Indonesia. Semoga bermanfaat!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM