Manfaat Sterilisasi Kucing dan Efek Sampingnya, Cat Lovers Wajib Tahu!

Manfaat Sterilisasi Kucing dan Efek Sampingnya, Cat Lovers Wajib Tahu!

Anindya Milagsita - detikJogja
Minggu, 01 Sep 2024 13:03 WIB
ilustrasi kucing betina
Ilustrasi kucing. Foto: Unsplash @sfhashemi
Jogja -

Bagi pecinta kucing istilah tentang sterilisasi kucing mungkin sudah tidak asing lagi untuk didengar. Namun, mungkin tidak sedikit orang awam yang menyimpan pertanyaan mengenai apa manfaat sterilisasi kucing dan bagaimana efek sampingnya terhadap hewan ini?

Secara umum, sterilisasi kucing melibatkan prosedur medis yang dilakukan untuk tujuan kesehatan tertentu. Tidak sedikit orang yang menyebut sterilisasi sebagai kebiri atau menghilangkan alat kelamin. Meskipun sterilisasi kucing selama ini identik dengan kucing jantan, tetapi ternyata kucing betina juga dapat mengalaminya.

Lantas seperti apa manfaat dan efek samping yang terjadi saat seseorang memilih untuk melakukan sterilisasi pada kucing peliharaannya? Sebagai cara untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak informasinya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Sterilisasi Kucing?

Sebelum mengetahui manfaat dan efek sampingnya, mari mengenal terlebih dahulu tentang istilah sterilisasi kucing. Menurut KBBI, sterilisasi memiliki dua pengertian berbeda. Namun, salah satunya merujuk pada perlakuan untuk meniadakan kesanggupan berkembang biak pada hewan atau manusia dengan menghilangkan alat kelamin atau menghambat fungsinya.

Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'Kucing: Complete Guide Book For Your Cat' karya Cacang Effendi, N S Budiana, sterilisasi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dan mengubah perilaku kucing. Secara umum, sterilisasi bertujuan untuk mengubah hormon kucing, sehingga dapat menekan keinginan seksual mereka.

ADVERTISEMENT

Kemudian dijelaskan melalui laman Blue Cross, sterilisasi atau pengebirian kucing merupakan prosedur pencegahan kucing bereproduksi. Prosedur tersebut dilakukan dengan pembedahan pada organ reproduksi kucing, baik jantan maupun betina.

Tindakan sterilisasi kucing tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Sebaliknya, perlu tindakan medis yang dilakukan oleh dokter hewan profesional untuk melakukan sterilisasi pada kucing.

Prosedur Sterilisasi Kucing

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, sterilisasi kucing melibatkan prosedur pembedahan. Mengapa? Alasannya karena organ reproduksi kucing akan diangkat. Seperti dikatakan dalam 'Majalah Cat And Dog Edisi 14 (Oktober-November 2017)', seorang dokter hewan bernama Drh Adistya mengungkap prosedur sterilisasi pada kucing.

Sterilisasi kucing jantan disebut sebagai istilah kastrasi. Prosedurnya dilakukan dengan pengangkatan organ testis pada kucing jantan tersebut. Berbeda dengan sterilisasi kucing betina yang disebut sebagai Ovariohisterektomi (OH). Melalui prosedur tersebut, akan dilakukan operasi pengangkatan rahim dan indung telur pada kucing betina.

Manfaat dan Efek Samping Sterilisasi Kucing

Lantas apa manfaat dan efek samping sterilisasi kucing? Terkait dengan hal ini, ternyata ada lebih banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh kucing ketimbang efek sampingnya. Mengacu dari laman Vetic, efek samping sterilisasi kucing membuat kucing mengalami kemungkinan bertambah berat badannya dalam jangka waktu yang cenderung cepat.

Hal inilah yang membuat para pemilik kucing yang sudah disterilisasi perlu untuk memperhatikan pola makan, baik yang berkaitan dengan jumlah porsi maupun jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Namun demikian, sebagian pemilik kucing mungkin kurang memperhatikan terkait hal ini.

Sementara itu, ternyata ada berbagai manfaat sterilisasi kucing yang dapat dirasakan oleh kucing maupun pemiliknya. Tidak hanya mampu menekan keinginan bereproduksi, sterilisasi kucing dapat bermanfaat secara lebih luas. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Mengendalikan Populasi

Manfaat sterilisasi kucing yang pertama adalah mampu menjadi salah satu alternatif pengendalian populasi. Seperti diketahui, ada begitu banyak kucing liar yang hidup dengan bebas di sekitar kita. Saat dibiarkan begitu saja untuk berkembang biak, maka dikhawatirkan akan terjadi populasi kucing yang berlebihan. Seperti diungkap dalam laman International Cat Care, kucing betina dapat dengan mudah memiliki anak sekitar tiga ekor atau lebih dalam setahun. Inilah yang membuat sterilisasi kucing dapat membantu dalam mengendalikan populasi.

2. Mengurangi Risiko Gangguan Kesehatan

Masih mengacu dari sumber yang sama, kucing betina yang tidak disteril memiliki potensi lebih besar mengalami gangguan kesehatan, salah satunya pyometra atau infeksi rahim. Begitu juga dengan kucing jantan yang berisiko menyebar penyakit, misalnya FIV atau FeLV. Oleh karena itu, dengan melakukan sterilisasi dapat membantu mengurangi kucing terkena risiko penyakit-penyakit tersebut.

3. Menekan Kebiasaan Buruk Kucing

Saat kucing birahi dan belum disterilisasi, mereka cenderung menunjukkan sejumlah perilaku hingga kebiasaan yang buruk. Bahkan tidak jarang, manusia yang ada di sekitarnya ikut terkena imbas dari hal tersebut. Mengutip dari laman Embrace Pet Insurance, kucing jantan yang belum disteril biasanya lebih agresif dan kerap buang air kecil sembarangan untuk menandai wilayah kekuasaannya. Sterilisasi pun membantu menekan sejumlah perilaku hingga kebiasaan tadi.

4. Membuat Mereka Lebih Sering di Rumah

Pernahkah detikers mengamati kucing yang sudah disteril cenderung lebih suka bermalasan-malasan di rumah? Ternyata ini menjadi salah satu manfaat dari adanya sterilisasi. Biasanya kucing memiliki kebiasaan pergi jauh dari tempat tinggal untuk mencari kucing betina agar mereka bisa bereproduksi. Hal inilah yang membuat tidak sedikit pemiliknya yang sulit menemukan mereka saat pergi ke luar rumah. Setelah disteril, kucing cenderung lebih suka berada di rumah dibandingkan mencari pejantan atau betina lainnya.

5. Tidak Mengubah Kepribadiannya

Selanjutnya prosedur sterilisasi juga tidak akan mengubah kepribadian kucing. Hal ini diungkapkan melalui laman Breckinridge Park Animal Hospital bahwa kucing tetap akan memiliki kepribadian yang sama, baik sebelum maupun sesudah mendapatkan prosedur sterilisasi. Alih-alih mengubah kepribadian, sterilisasi membantu mengubah perilaku kucing yang kurang baik. Sebut saja menyemprotkan urine, agresif, hingga mengeong dengan suara yang cukup tinggi.

Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai pengertian sterilisasi kucing lengkap dengan manfaat dan efek sampingnya. Semoga informasi ini mampu menambah wawasan bagi detikers, ya.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads