Kenapa Orang Suka Selingkuh? Ini Penjelasannya Menurut Psikologi

Kenapa Orang Suka Selingkuh? Ini Penjelasannya Menurut Psikologi

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 21 Agu 2024 14:14 WIB
Upset woman crying, seeing her boyfriend with other girl in park
Ilustrasi selingkuh Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jogja -

Selingkuh adalah salah satu tindakan yang dapat merusak hubungan asmara, termasuk pernikahan. Belakangan, topik mengenai perselingkuhan kerap menjadi pembicaraan hangat. Namun kenapa orang suka selingkuh alih-alih setia dengan satu pasangan? Ternyata tindakan tersebut tidak terlepas dari faktor psikologis seseorang.

Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia (KBBI), istilah selingkuh memiliki arti menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak berterus terang, tidak jujur, curang, atau serong. Sementara itu, WebMD mendefinisikan selingkuh sebagai kondisi ketika seseorang yang memiliki hubungan asmara memiliki hubungan emosional maupun seksual dengan orang lain tanpa persetujuan pasangannya.

Lantas, kenapa seseorang suka selingkuh? Mari simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui penyebabnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Orang Suka Selingkuh?

Dirangkum dari laman Scientific American serta University of Maryland, ada beberapa penyebab mengapa orang suka berselingkuh. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Kemarahan dan Balas Dendam

Kemarahan bisa menjadi motivasi utama seseorang untuk selingkuh. Banyak orang melakukan perselingkuhan sebagai bentuk balas dendam terhadap pasangan mereka yang telah mengkhianati mereka sebelumnya. Perasaan sakit hati dan keinginan untuk membalas dendam dapat mendorong seseorang untuk mencari hubungan lain sebagai cara untuk mendapatkan kembali atau menunjukkan rasa sakit hati mereka.

ADVERTISEMENT

Selain itu, perselingkuhan sebagai balas dendam sering kali diiringi dengan keinginan untuk mengekspresikan kemarahan secara langsung. Ini mungkin merupakan cara untuk mendapatkan kepuasan emosional atau mengatasi rasa tidak adil yang dirasakan dalam hubungan utama.

2. Hasrat Seksual

Kurangnya kepuasan seksual dalam hubungan dapat memicu perselingkuhan. Banyak orang merasa tidak puas dengan kehidupan seksual mereka dan mencari pengalaman baru di luar hubungan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keinginan untuk mengeksplorasi variasi seksual yang tidak didapatkan dalam hubungan utama bisa menjadi dorongan kuat untuk selingkuh.

Dalam beberapa kasus, perselingkuhan mungkin tidak hanya berkisar pada fisik tetapi juga mencakup pencarian pengalaman seksual yang lebih memuaskan. Ketidakpuasan seksual dalam hubungan utama sering kali menjadi pendorong utama bagi seseorang untuk mencari kepuasan di luar.

3. Kehilangan Cinta

Ketika seseorang merasa tidak lagi mencintai pasangannya, mereka mungkin mencari hubungan baru sebagai bentuk pelarian. Kehilangan cinta sering kali disertai dengan perasaan tidak tertarik dan keinginan untuk menemukan kembali perasaan cinta dan perhatian. Ketidakpuasan emosional ini dapat mendorong seseorang untuk terlibat dalam perselingkuhan.

Dalam konteks ini, perselingkuhan sering kali menjadi cara untuk mencari kembali perasaan yang hilang. Individu yang merasa tidak dicintai dalam hubungan utama mungkin mencari hubungan lain yang dapat memenuhi kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang.

4. Terabaikan

Rasa diabaikan dalam hubungan dapat membuat seseorang mencari perhatian di luar hubungan mereka. Ketika seseorang merasa kurang dicintai atau dihargai oleh pasangan mereka, mereka mungkin tergoda untuk menemukan rasa harga diri yang hilang melalui perselingkuhan. Ketidakcukupan perhatian dan kasih sayang dalam hubungan utama sering kali menjadi pendorong utama.

Selain itu, perasaan terabaikan dapat menciptakan keinginan untuk mencari validasi dan pengakuan dari orang lain. Perselingkuhan bisa menjadi cara untuk mengatasi perasaan diabaikan dan menemukan kembali rasa penting diri yang hilang dalam hubungan utama.

5. Komitmen yang Rendah

Perselingkuhan sering terjadi ketika salah satu atau kedua pasangan tidak sepenuhnya berkomitmen pada hubungan mereka. Ketidakpahaman mengenai eksklusivitas hubungan atau kurangnya komitmen dari salah satu pihak dapat mendorong seseorang untuk mencari hubungan di luar. Ketidakpastian mengenai status hubungan sering menjadi faktor penting dalam perselingkuhan.

Ketika komitmen dalam hubungan tidak jelas, seseorang mungkin merasa tidak terikat secara emosional atau seksual. Ini menciptakan peluang bagi perselingkuhan sebagai cara untuk mengeksplorasi hubungan baru tanpa merasa terikat pada hubungan utama.

6. Situasi atau Keadaan

Beberapa perselingkuhan terjadi dalam kondisi tertentu, seperti saat mabuk. Dalam kondisi seperti ini, keputusan untuk selingkuh sering kali didorong oleh situasi yang membuat seseorang bertindak di luar kebiasaan mereka. Faktor situasional sering kali mengaburkan penilaian dan meningkatkan kemungkinan terjadinya perselingkuhan.

Situasi eksternal seperti perjalanan, pesta, atau stres berat dapat memperbesar kemungkinan seseorang untuk selingkuh. Ketidakmampuan untuk berpikir jernih dalam situasi tersebut seringkali menyebabkan individu terlibat dalam hubungan yang tidak diinginkan.

7. Meningkatkan Harga Diri

Beberapa orang terlibat dalam perselingkuhan untuk meningkatkan harga diri mereka. Mereka mungkin merasa bahwa memiliki hubungan seksual dengan banyak orang dapat meningkatkan harga diri dan mendapatkan validasi yang mereka cari. Perselingkuhan sering kali menjadi cara untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri dan meningkatkan perasaan percaya diri.

Dalam konteks ini, perselingkuhan bukan hanya tentang hubungan fisik tetapi juga tentang mencari pengakuan dan validasi sosial. Mendapatkan perhatian dan kekaguman dari berbagai pasangan dapat menjadi motivasi kuat untuk terlibat dalam perselingkuhan.

Cara Mengatasi Keinginan untuk Berselingkuh

Bagaimana jika kita memiliki keinginan untuk berselingkuh? Laman Psychology Today menjelaskan tentang cara untuk menghilangkan keinginan tersebut. Mari simak penjelasannya berikut ini!

1. Empati Terhadap Pasangan

Bayangkan berada di posisi pasangan. Bagaimana rasanya jika mengetahui pasangan selingkuh? Kamu mungkin akan merasa tidak percaya diri, malu, dan kecurigaan. Merasakan dampak emosional ini membantu memahami betapa menyedihkannya menghadapi sebuah pengkhianatan. Empati ini dapat mengurangi godaan untuk berselingkuh.

2. Bayangkan Reaksi Pasangan

Bayangkan jika kamu ketahuan selingkuh dan bagaimana reaksi pasanganmu. Pikirkan percakapan yang mungkin terjadi, kata demi kata. Bagaimana perasaan dalam situasi tersebut? Bayangkan respons dan pikiran yang muncul. Ini membantu melihat konsekuensi nyata dari perselingkuhan.

3. Hancurkan Fantasi

Perselingkuhan sering tampak menarik karena fantasi yang diciptakan. Namun, kenyataannya jauh berbeda. Pikirkan tentang rasa bersalah yang akan dirasakan dan dampak pada hubungan serta keluarga. Mengingat konsekuensi nyata ini membantu kamu terhindari dari jebakan fantasi dan fokus pada kenyataan.

4. Fokus pada Hubungan Saat Ini

Alihkan perhatian pada hubungan yang sedang berjalan. Tanyakan pada diri sendiri apa yang dibutuhkan dari hubungan ini dan apa yang belum diberikan. Gunakan keinginan selingkuh sebagai dorongan untuk memperbaiki dan memperbarui hubungan. Setiap hubungan jangka panjang memerlukan penyegaran dari waktu ke waktu.

5. Hindari Kontak dengan Objek Fantasi

Jauhi orang yang difantasikan. Tidak berada di sekitar mereka adalah cara terbaik untuk menghindari godaan. Atur jadwal sehingga tidak berinteraksi dengan mereka. Dengan menghindari kontak langsung, kemungkinan terjadinya perselingkuhan akan berkurang.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai alasan kenapa orang suka selingkuh serta cara mengatasi keinginan tersebut. Semoga bermanfaat!




(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads