Kucing Vs Ular, Siapa yang Menang?

Kucing Vs Ular, Siapa yang Menang?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 17 Agu 2024 11:42 WIB
Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing. Foto: Unsplash/Krystian Tambur
Jogja -

Di alam liar yang keras, kadang kucing akan bertemu dengan ular dan bertarung. Pertanyaannya, siapakah yang akan menang: kucing atau ular? Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian berikut!

Menurut KBBI Daring, ular adalah reptilia tidak berkaki, tubuh bulat memanjang, kulit bersisik, hidup di atas tanah atau di air, dan ada yang berbisa ada yang tidak. Sementara itu kucing adalah mamalia karnivor berukuran kecil hingga sedang, memiliki cakar berbentuk arit yang dapat keluar masuk dari kantong jari-jarinya, dan termasuk hewan teritorial.

Dirujuk dari International Fund for Animal Welfare, diperkirakan saat ini ada 600 juta kucing di seantero dunia. Dari jumlah tersebut, 220 juta termasuk kucing rumahan, sedangkan sisa 480 jutanya adalah kucing liar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, perkiraan jumlah ular di dunia ini tidak diketahui. Namun, berdasar informasi dari World Animal Protection Canada, spesiesnya mencapai angka 4.038. Dengan jumlah yang banyak dan wilayah tempat tinggal bersinggungan, ular dan kucing mungkin bertemu dalam kehidupan sehari-hari.

Bila bertemu dan bertarung, siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Temukan jawabannya melalui pembahasan yang telah detikJogja siapkan di bawah ini. Simak sampai tuntas, ya!

ADVERTISEMENT

Kucing dan Ular, Siapa Takut dengan Siapa?

Dikutip dari laman program Ask Dr Universe oleh Washington State University, pernah viral sebuah video kucing yang ketakutan akibat mentimun. Video ini kemudian menimbulkan asumsi bahwa kucing takut dengan mentimun yang berbentuk mirip ular.

Jessica Bunch, seorang dokter hewan Washington State University, menyatakan bahwa para ahli kucing tidak meyakini hal tersebut. Pasalnya, di alam liar, kucing lebih sering menjadi predator ketimbang mangsa. Banyak kucing liar bahkan merupakan predator puncak.

Artinya, kucing tidak memiliki predator alami dalam ekosistem. Bahkan kucing cenderung memangsa ular. Dilansir laman resmi Universitas Cornell, Dr Pamela Perry mengemukakan pendapat senada.

"Kucing-kucing dalam video tersebut mungkin bereaksi terhadap kemunculan tiba-tiba objek baru (mentimun). Kucing tidak memiliki rasa takut terhadap ular. Faktanya, banyak dari mereka yang memburu ular." tegasnya.

Lalu bagaimana halnya dengan ular? Apakah binatang melata ini takut kucing? Menurut penjelasan dari laman Catster, kemungkinan besar ular memiliki rasa 'hormat' yang besar terhadap sesama predator, termasuk kucing.

Lebih-lebih, kucing dikenal sebagai pemburu ular. Oleh karena itu ular akan berusaha semaksimal mungkin menghindari pertemuan dengan kucing. Namun, bila gagal untuk menyelinap pergi dari kucing, tentu saja ular akan membela diri.

Ketika sudah tidak ada opsi lain untuk menghindari pertarungan, ular akan mendesis dan berdiri tegak agar tampak lebih mengancam. Jika taktik ini tidak berhasil mengusir kucing, si ular akan berpura-pura menyerang atau secara sungguhan coba menghajar hewan berkaki empat tersebut.

Kucing Versus Ular, Siapa yang Menang?

Diringkas dari Nature World News, kucing masa kini memiliki refleks yang hebat. Sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa kumis di wajah kucing berperan penting membantu hewan ini untuk merasakan lingkungan sekitar, termasuk jarak dan getaran.

Berbekal refleks ini, kucing dapat dengan sigap menghindari serangan ular. Bahkan, dirujuk dari Hasan Jasim, waktu reaksi kucing berkisar antara 20 hingga 70 milidetik. Angka ini melebihi kecepatan reaksi ular yang berada di rentang 44 hingga 70 milidetik.

Di samping itu, menurut uraian dari laman Science Daily, kucing memiliki kesempatan hidup dua kali lebih tinggi dibandingkan anjing bila terkena gigitan ular berbisa. Dari hasil penelitian, diketahui hanya 31 persen anjing yang selamat setelah digigit ular coklat timur, sedangkan kucing mencapai 66 persen dalam kondisi sama-sama tidak mendapat antibisa.

Tak hanya itu, kucing juga memiliki tingkat kelangsungan hidup jauh lebih tinggi dibandingkan anjing jika diberi pengobatan antibisa. Sayangnya, alasan di balik perbedaan ketahanan tubuh kucing dan anjing ini belum diketahui.

Apakah ini berarti tingkat kemenangan kucing melawan ular mencapai seratus persen? Untuk mendapat jawabannya, berbagai faktor perlu dipertimbangkan, seperti kecepatan, besar ukuran, pertahanan fisik, dan keterampilan bertarung.

Dilihat dari A-Z Animals, sebagai contoh, dalam kasus kucing melawan ular derik, kucing memiliki kemungkinan menang lebih besar. Pasalnya, kecepatan yang dimiliki si kucing dapat membuat ular derik kelelahan dan kapabilitas pertahanannya turun.

Namun, satu saja serangan ular derik yang tepat sasaran dapat membunuh kucing. Kendati demikian, serangan tersebut tidak dapat langsung membunuh kucing. Alhasil, kucing yang tergigit akan terus melawan biarpun terluka. Dengan demikian kemenangan ular derik sia-sia karena dalam prosesnya ia juga dapat terbunuh.

Akhir kata, pemenang dalam pertarungan kucing dan ular sangat bergantung dengan berbagai faktor. Kita tidak bisa mematok hitam di atas putih bahwasanya kucing akan selalu menang atau sebaliknya dalam konteks ini.

Demikian pembahasan lengkap mengenai pemenang dalam duel kucing melawan ular. Semoga menambah pengetahuan detikers!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads