Kebakaran Hebat Lahan Jati di Wates Kulon Progo Sempat Ancam Rusunawa

Kebakaran Hebat Lahan Jati di Wates Kulon Progo Sempat Ancam Rusunawa

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 07 Agu 2024 13:44 WIB
Petugas Damkar melakukan proses pendinginan di lokasi kebakaran  lahan jati di Giripeni, Wates, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (7/8/2024) siang.
Petugas Damkar melakukan proses pendinginan di lokasi kebakaran lahan jati di Giripeni, Wates, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (7/8/2024) siang. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Kebakaran melanda lahan jati seluas 5.000 meter persegi di Dusun Gunung Gempal, Kalurahan Giripeni, Wates, Kabupaten Kulon Progo. Api merembet cepat hingga sempat mengancam bangunan Rusun Sederhana Sewa (Rusunawa) Giripeni dan Kantor Balai Besar Veteriner (BBvet) Wates di dekatnya.

Kebakaran ini dilaporkan tadi sekitar pukul 11.30 WIB. Hingga pukul 12.50 WIB, nyala api sudah berangsur padam, tapi masih dilakukan upaya pendinginan oleh tim gabungan Damkar Kulon Progo, Polres Kulon Progo, TRC BPBD, PMI, dan relawan.

"Awalnya laporan warga ada sumber api yang kemudian membesar dari arah selatan ke utara," kata Lurah Giripeni, Iswanto Adi Saputro saat ditemui di lokasi, Rabu (7/8/2024) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi mengatakan semula api yang muncul masih kecil. Lalu api kian membesar hingga merembet mendekati permukiman, kantor BBVet, dan Rusunawa Giripeni.

"Totalnya ada 5.000 meter yang terbakar, dan ini tadi ngancam rumah terdekat, terus juga kantor BBVet yang ada di utara lokasi dan bangunan Rusunawa Giripeni di sisi barat. Bahkan tadi sempat masuk area Rusunawa juga," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Adi menyebut penyebab kebakaran ini masih diselidiki Polres Kulon Progo.

"Sebelumnya di sini memang sudah pernah, bahkan tiga kali. Pertama karena pembakaran sampah, kedua karena ada yang buang puntung rokok sembarangan," ucap dia.

Sementara itu Koordinator Personel Damkar Kulon Progo, Purwaka mengatakan informasi sementara menyebut kebakaran itu imbas pembakaran sampah.

"Dugaan sementara karena ada yang bakar sampah," kata dia.

Purwaka mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di musim kemarau.

"Tentu kita harus waspada, apabila ada yang bakar sampah wajib diawasi. Apalagi di saat ini kan angin sedang kencang," ujarnya.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads