Polisi menyebut penyebab mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Jogja, Ulfiyah Fadhilah Abdul, meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal lantaran menghindari pemuda sedang mengayun-ayunkan senjata tajam (sajam) atau parang. Kejadian tersebut bahkan terekam CCTV.
Kapolresta Jogja, Kombes Aditya Surya Dharma, menjelaskan pihaknya tengah menyelidiki kasus kecelakaan tunggal ini. Salah satunya dari rekaman CCTV di lokasi. Menurutnya, dalam rekaman CCTV terlihat pemuda tengah mengayun-ayunkan parang.
"Hasil penyelidikan kami, dilihat dari CCTV, dua orang itu keluar dari sebuah asrama mahasiswa di Jalan Kusumanegara. Masih kita dalami karena situasinya gelap dan kurang jelas," jelas Aditya kepada wartawan di Mapolresta Jogja, Kamis (25/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di CCTV orang tersebut kelihatan mengayun-ayunkan sajam. Sejenis pedang atau parang atau golok, semacam itu," sambungnya.
Informasi ini, menurut Aditya, dikuatkan dengan keterangan beberapa saksi. Orang tersebut juga disebut berteriak-teriak sambil mengayun parang. Kecelakaan yang dialami korban lantaran menghindari dua orang tersebut.
"Ada beberapa orang setelah melihat ada orang yang mengacungkan sajam lalu berbalik arah. Namun untuk korban langsung mengambil sebelah kiri dan melewatinya," jelas Aditya.
"Yang bersangkutan (korban) menghindari tapi menambah kecepatannya, melewati sebelah kiri, melintasi dua orang itu, kemudian tidak bisa mengendalikan dan menabrak pembatas jalan," lanjutnya.
Dalam kecelakaan tunggal ini, Ulfiyah tengah membonceng teman laki-lakinya berinisial MSR. Ulfiyah meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan serius di RSI Hidayatullah Jogja. Ia mengalami luka serius di kepalanya.
"(MSR) Ada luka memar di kaki dan badannya, tapi masih bisa diajak komunikasi dan dimintai keterangan," jelas Aditya.
Kini, Aditya menerangkan pihaknya tengah memburu dua orang tersebut. Menurutnya, pihaknya belum mengantongi identitas dua orang tersebut.
"(identitas dua orang) sedang kita dalami, ada beberapa petunjuk dari saksi. Menurut keterangan saksi, dua orang itu keluar sambil teriak-teriak, apakah itu mabuk atau tidaknya kami dalami dulu. Kalau kami mendapat orangnya akan kami (periksa)," pungkasnya.
(cln/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi