Lokasi 'Kampung Mati' yang berada di Pajangan, Bantul, bakal dibangun menjadi kampus 2 UIN Sunan Kalijaga Jogja. Pihak universitas menyebut akan ada fakultas baru.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Umum Biro Administrasi Umum dan Keuangan UIN Sunan Kalijaga, Radiman. Dia bilang di lokasi itu diproyeksikan menjadi kampus terpadu UIN.
"Rencana menjadi kampus terpadu," kata Radiman saat dihubungi detikJogja, Rabu (24/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Radiman menyebut selain dibangun delapan fakultas yang sudah ada saat ini, nantinya akan ada pengembangan fakultas baru.
"Selain delapan fakultas yang existing ada rencana pengembangan fakultas yang baru," ungkapnya.
Dia memerinci beberapa fakultas baru yang bakal dibangun di Bantul meliputi Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Komunikasi, Fakultas Kesehatan, dan Fakultas Ilmu Sosial Politik. Kemudian Fakultas Pertanian dan Kamaritiman, Fakultas Ilmu Alquran dan Hadist, Pendidikan Vokasi Produk Halal.
Kendati demikian, untuk saat ini pihak kampus masih menunggu administrasi dan anggaran untuk bisa memulai proses pembangunan.
"Rencana pembangunan masih nunggu ketersediaan anggaran. Saat ini sedang proses pembuatan masterplan kampus 2 dan dilanjut pengurusan proses Amdal," jelas dia.
Sebelumnya, video viral menunjukkan penampakan rumah-rumah kosong dengan narasi 'kampung mati' di Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul. Belakangan diketahui di lokasi itu bakal dibangun kampus 2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Terkait viralnya kampung itu, pihak kampus akhirnya buka suara. Kepala Bagian Umum Biro Administrasi Umum dan Keuangan UIN Sunan Kalijaga, Radiman, membenarkan rumah-rumah tersebut berada di lokasi pembangunan kampus 2 UIN.
"Kondisi viralnya 'kampung mati' di Pajangan memang ada di lokasi rencana kampus UIN Suka yang memang rencananya akan di gunakan untuk pengembangan kampus 2," kata Radiman saat dihubungi detikJogja, Selasa (23/7).
Radiman menjelaskan di lokasi itu dulunya memang ada penghuni. Setelah proses pengadaan tanah sejak 2012 dan pembayaran tanah mulai 2015 sampai dengan 2021, baru para penghuni itu pindah.
"Ini yang harus diluruskan. Jadi bukan kampung mati, dulunya memang ada penghuni dan ada aktivitas setelah pelunasan seluruh penghuni dengan ikhlas mengosongkan rumah di situ," jelasnya.
(ams/rih)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Gus Elham soal Viral Video Cium Anak di Panggung
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan
Penjelasan UGM soal Tolak Kenaikan Pangkat Noer Dosen Perikanan