Yeek! Pengikut Sekte di Thailand Makan Kotoran-Ketombe Ketuanya

Internasional

Yeek! Pengikut Sekte di Thailand Makan Kotoran-Ketombe Ketuanya

Aisyah Kamaliah - detikJogja
Senin, 08 Jul 2024 20:17 WIB
Ada satu sekte yang paling viral di Thailand, terekspos pada tahun 2022. Ketuanya adalah Thawee Nanra yang meminta pengikutnya makan ketombe miliknya.
Ada satu sekte yang paling viral di Thailand, terekspos pada tahun 2022. Ketuanya adalah Thawee Nanra yang meminta pengikutnya makan ketombe miliknya. Foto: Mothership
Jogja -

Sebuah sekte di Thailand viral pada 2022 karena kelakuan kontroversial. Anggota sekte itu diperintahkan untuk memakan kotoran tubuh, dahak, maupun ketombe ketuanya.

Si ketua, Thawee Nanra yang berusia 75 tahun ditangkap kepolisian di Tambon Dong Klang dari distrik Khon San di Chaiyaphum. Dilansir detikInet Senin (8/7/2024), saat ditangkap, ia dikelilingi sekitar 30 pengikutnya yang sudah paruh baya.

Yang membuat polisi keheranan saat itu, para pengikut Thawee tanpa rasa segan meminum air kencing hingga memakan kulit mati ketuanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penangkapan tersebut terjadi saat COVID-19 melanda dunia. Namun, para pengikut Thawee tidak menjalankan protokol kesehatan karena percaya, memakan kotoran ketuanya bisa menjauhkan mereka dari penyakit.

Karena itu, polisi menangkap Thawee Nanra atas tuduhan melanggar aturan kesehatan publik serta pembabatan lahan hutan.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari Independent, Thawee mengklaim dirinya sebagai 'bapak seluruh agama'. Ia juga disebut bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Saat polisi melakukan penggerebekan, mereka juga menemukan 11 jasad di lokasi. Tidak diketahui penyebab kematian mayat yang ditemukan.

Para pengikut Thawee berkilah mereka sebelumnya jatuh sakit usai mengikuti pengobatan sang ketua. Autopsi pun digelar untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Gubernur Chaiyaphum, Kraisorn Kongchalard, membenarkan penangkapan sekte sesat tersebut. Ia juga mengungkapkan peti mati berisi jenazah ditemukan di sekitar lokasi.

"Cukup meresahkan melihat ada orang yang percaya pada takhayul seperti itu, tapi ini bukan hanya soal kepercayaan pribadi lagi. Kami punya banyak mayat, dan kami harus bekerja sama dengan semua lembaga untuk mengungkap fakta seputar orang-orang ini," katanya.

Saat penegak hukum menangkapnya, Thawee berdalih dengan berkata bahwa dirinya tidak memaksa siapa pun untuk tinggal di sana, atau melakukan apa pun yang mereka tidak inginkan. Ketika dia dibawa pergi dari rumahnya dengan mengendarai mobil polisi, para pengikutnya dilaporkan mengejar mobil tersebut ke jalan.




(apu/rih)

Hide Ads