Laga Terakhir Zhang Zhi Jie Pebulutangkis China di Among Rogo

Terpopuler Sepekan

Laga Terakhir Zhang Zhi Jie Pebulutangkis China di Among Rogo

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 06 Jul 2024 09:52 WIB
Zhang Zhi Jie
Zhang Zhi Jie (Foto: Badminton Asia)
Jogja - Dunia bulutangkis berduka usai kehilangan bibit muda berbakat, Zhang Zhi Jie, yang meninggal saat laga Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2024. Zhang Zhi Jie kolaps saat laga melawan Jepang di GOR Among Rogo, Jogja.

Pemain tunggal putra Zhang Zhi Jie itu meninggal saat melakoni partai ketiga babak penyisihan grup melawan Jepang, Minggu (30/6/2024) malam. Di tengah pertandingan melawan Kazuma Kawano itu, Zhang tiba-tiba jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.

Zhang sempat kejang-kejang sebelum akhirnya dibawa keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis. Usai mendapatkan pertolongan pertama, dokter turnamen memutuskan untuk melarikan Zhang ke rumah sakit rujukan yaitu RSPAU Dr S Hardjolukito.

"Zhang Zhi Jie dari Tiongkok, pemain tunggal, pingsan di lapangan saat pertandingan malam hari lalu dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia pada pukul 23.20 waktu setempat kemarin," tulis PBSI dalam keterangan yang diterima detikJogja, Senin (1/7).

Jarak RSPAU Dr S Hardjolukito itu sekitar 4,7 kilometer dengan jarak tempuh 10 menit. Setibanya di Hardjolukito, denyut nadi dan nafas Zhang sudah tidak terdeteksi.

"Sampai di UGD RSPAU Dr S. Hardjolukito, Zhang dilakukan assesment dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis Pijat Jantung Luar," kata Kabid Humas PBSI Broto Happy saat jumpa pers di kantor KONI DIY.

"Prosedur Pijat Jantung Luar disertai alat bantu napas selama 3 jam, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official team China," papar Broto.

PBSI menyebut Zhang dinyatakan mengalami henti jantung. Meski sudah dinyatakan meninggal, tim ofisial China meminta Zhang dirujuk ke RSUP Dr Sardjito untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Pada kondisi tersebut, ada permintaan dari official team China agar korban ditransfer ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tatalaksana lebih lanjut. Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder," kata Broto.

Mengheningkan cipta untuk Zhang Zhi Jian warnai Kejuaraan Asia Bulutangkis Junior 2024, Senin (1/7/2024).Mengheningkan cipta untuk Zhang Zhi Jian warnai Kejuaraan Asia Bulutangkis Junior 2024, Senin (1/7/2024). Foto: dok. PBSI

Setibanya di RSUP Dr Sardjito, Zhang sempat mendapatkan penanganan medis. Namun, hasilnya sama, Zhang dinyatakan meninggal dunia karena henti jantung mendadak.

"Di UGD SUP Dr Sardjito, korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam. Akan tetapi tetap tidak ada respons sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan tatalaksana penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan penjelasan kepada official team China maka tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB," papar Broto.

"Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S. Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," jelas dia.

BWF Diminta Evaluasi SOP Medis

Broto menyebut PBSI bakal mengirim surat ke Badminton World Federation (BWF) untuk mengkaji ulang SOP medis pertandingan bulutangkis.

"Kami akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan keselamatan atlet di masa depan," kata Broto.

"Aturan tertulis dari SOP dan guidelines tentang tim medis yang tidak bisa serta masuk ke lapangan sebelum ada call dari referee harus kita kaji ulang," paparnya.

Di sisi lain, Broto memastikan tim medis yang bertugas di arena sudah bekerja dengan baik.

"Intinya kita akan memberi masukan ke BWF terkait dengan regulasi medis ini. Tim juga sudah bekerja dengan baik karena kami bekerja sesuai SOP," sambung dia.

Pecah Tangis Atlet China Meski Jadi Juara

Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2024 itu berakhir dengan kemenangan tim China. Di babak final beregu campuran pada Selasa (2/7), tim China berhasil menekuk tim Korea Selatan.

Partai pertama dibuka nomor ganda putra. China sementara unggul atas Korsel melalui pasangan Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi yang mengalahkan Lee Hyeong-woo/Lee Jong-min dua set langsung dengan skor 21-13, 21-19.

Sementara di partai kedua tersaji duel sengit tunggal putri Kim Min-sun (Korsel) vs Xu Wen Jing (China). Korsel menyamakan kedudukan 1-1 usai Kim Min-sun meraih kemenangan melalui rubber set dengan skor 21-17, 19-21, 21-14.

China unggul di partai ketiga melalui tunggal putri Wang Zi Jun yang berhasil mengalahkan Lee Sun-jin dengan skor 21-13, 21-8. Tim muda Negeri Tirai Bambu memastikan gelar juara melalui ganda putri Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue mengalahkan Kim Min-ji/Yeon Seo-yeon dengan skor 21-16, 22-20.

Momen tim China menaruh jersey bertulis nama Zhang Zhi Jie di final Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2024 di GOR Among Rogo, Jogja, Selasa (2/7/2024).Momen tim China menaruh jersey bertulis nama Zhang Zhi Jie di final Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2024 di GOR Among Rogo, Jogja, Selasa (2/7/2024). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

Tak ada selebrasi berlebih dari tim China meski keluar sebagai juara. Mereka dengan cepat langsung bersiap-siap naik podium untuk menerima medali dan trofi. Tak terlihat ada senyum dari wajah para atlet China. Momen haru juga terlihat saat pelatih tunggal putra China, Zhang Qi membawa jersey mendiang Zhang Zhi Jie di podium China.

Seluruh tim China nampak dikalungi medali emas. Mereka juga menerima trofi yang diberikan oleh Presiden Badminton Asia, Kim Jong-soo. Trofi diterima oleh Hu Zhe An, atlet tunggal putra China.

Momen menyentuh kembali terjadi usai menyanyikan lagu kebangsaan China. Tim Korsel, Indonesia, dan Malaysia turun dari podium dan memberikan tepuk tangan untuk tim China. Para atlet muda ini juga kompak meneriaki tim China dengan kata 'jia you' yang berarti semangat.

Tangis pun pecah di antara pemain China di podium, Tim China turun dari podium dengan berurai air mata. Di bawah, mereka masih saling berpelukan sambil menyemangati satu sama lain.




(ams/ams)

Hide Ads