Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Selasa 2 Juli 2024 merupakan hari biasa pekan XIII; dengan orang kudus Santo Bernardinus Realino, Pengaku Iman. Santo Fransiskus di Girolamo, Imam. Santo Yohanes Fransiskus Regis, Imam; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang Tuhan bersama kita, mari simak renungan harian Katolik Selasa 2 Juli 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh W. teguh Santosa SJ, Vikaris Parokial Paroki Santo Antonius Purbayan, Surakarta. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini Selasa 2 Juli 2024
Bacaan Hari Ini
(Am. 3:1-8; 4:11-12)
- Am 3:1 Dengarlah firman ini, yang diucapkan Tuhan tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya:
- Am 3:2 "Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu.
- Am 3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
- Am 3:4 Mengaumkah seekor singa di hutan, apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa?
- Am 3:5 Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu?
- Am 3:6 Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan Tuhan tidak melakukannya?
- Am 3:7 Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
- Am 3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
- Am 4:11 "Aku telah menjungkirbalikkan kota-kota di antara kamu, seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman Tuhan.
- Am 4:12 "Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. ?Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"
(Mzm. 5:5-6,7,8)
- Mzm 5:5 (5-6) Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan.
- Mzm 5:6 (5-7) Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
- Mzm 5:7 (5-8) Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
- Mzm 5:8 (5-9) Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.
(Mat. 8:23-27)
- Mat 8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
- Mat 8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
- Mat 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
- Mat 8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
- Mat 8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
(BcO Neh. 7:72b-8:18)
- Neh 7:72 Dan yang disumbangkan oleh orang-orang lain adalah: dua puluh ribu dirham emas, dua ribu mina perak dan enam puluh tujuh helai kemeja imam.
- Neh 7:73 Adapun para imam dan orang-orang Lewi, para penunggu pintu dan para penyanyi, juga sebagian dari rakyat, para budak di bait Allah dan semua orang Israel yang lain menetap di kota-kota mereka. (8-1) Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya,
- Neh 8:1 (8-2) maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel.
- Neh 8:2 (8-3) Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
- Neh 8:3 (8-4) Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
- Neh 8:4 (8-5) Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
- Neh 8:5 (8-6) Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.
- Neh 8:6 (8-7) Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah.
- Neh 8:7 (8-8) Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya.
- Neh 8:8 (8-9) Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
- Neh 8:9 (8-10) Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
- Neh 8:10 (8-11) Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!"
- Neh 8:11 (8-12) Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: "Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati!"
- Neh 8:12 (8-13) Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.
- Neh 8:13 (8-14) Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum keluarga seluruh bangsa, juga para imam dan orang-orang Lewi berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk menelaah kalimat-kalimat Taurat itu.
- Neh 8:14 (8-15) Maka didapatinya tertulis dalam hukum yang diberikan Tuhan dengan perantaraan Musa, bahwa orang Israel harus tinggal dalam pondok-pondok pada hari raya bulan yang ketujuh,
- Neh 8:15 (8-16) dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis."
- Neh 8:16 (8-17) Maka pergilah orang mengambil daun-daun itu, lalu membuat pondok-pondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah Allah, di lapangan pintu gerbang Air dan di lapangan pintu gerbang Efraim.
- Neh 8:17 (8-18) Seluruh jemaah yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ. Memang sejak zaman Yosua bin Nun sampai hari itu orang Israel tidak pernah berbuat demikian. Maka diadakanlah pesta ria yang amat besar.
- Neh 8:18 (8-19) Bagian-bagian kitab Taurat Allah itu dibacakan tiap hari, dari hari pertama sampai hari terakhir. Tujuh hari lamanya mereka merayakan hari raya itu dan pada hari yang kedelapan ada pertemuan raya sesuai dengan peraturan.
Renungan Hari Ini
Dalam hidup doa, tidak sedikit orang yang telah melakukannya dengan tekun dan bersungguh-sungguh melalui segala upaya, baik doa formal, novena, maupun laku ziarah, bahkan dengan disertai praktik pantang dan puasa.
Akan tetapi, Tuhan dirasakan tidak peduli. Beberapa orang lantas memiliki perspektif seperti para murid dalam bacaan Injil hari ini yang gusar mendapati Yesus sedang tidur.
Shusaku Endo, dalam novel karyanya yang berjudul Silence (1966), merefleksikan pengalaman sejarah ketika misionaris Jesuit di Jepang menghadapi penindasan pada abad ke-17. Sang penulis bertanya-tanya sambil merenung:
"Benarkah Tuhan hanya diam berpangku tangan melihat penderitaan manusia?" Pertanyaan itu menyentak kesadaran iman kita, dan tetap sulit untuk dijawab.
Kita belajar dari bacaan Injil hari ini, yang mana para murid digambarkan begitu cemas akan mati tenggelam ketika sekonyong-konyong perahu mereka diterjang badai yang besar. Mereka lupa bahwa Yesus bersama mereka dalam perahu itu. Mereka juga lupa bahwa mereka hanya mengikut kapal yang ditumpangi Yesus.
Yesus adalah sang Imanuel, Allah beserta kita. Allah telah memutuskan dalam kekekalan-Nya bahwa Dia tidak akan hanya tinggal dalam kemuliaan di surga, tetapi mau hadir di tengah segala pergumulan manusia (bdk. Latihan Rohani no. 102). Tuhan akan berada dalam satu perahu dengan manusia, termasuk dengan segala badai dan angin topan yang menerpanya.
Dari pengalaman kecemasan para murid Yesus, kita belajar bahwa sikap batin yang perlu dibangun adalah keyakinan bahwa Tuhan ada bersama kita. Sikap batin ini penting untuk selalu dipegang dalam hidup kita, agar kita dijauhkan dari segala kecemasan yang bisa terjadi karena kekhawatiran kita sendiri.
Kita merasa kecil hati karena terlalu fokus pada beratnya beban kehidupan dan gelapnya jalan yang sedang kita tempuh. Kita sering lupa bahwa ada Tuhan yang selalu bersama kita dan menerangi setiap jalan kita.
Manusia sering digambarkan seperti biduk kecil di tengah samudra dengan gelombang-gelombangnya yang besar. Satu hal yang mesti kita ingat: Tuhan ada bersama kita. Sang Perkasa pasti akan selalu memberi kita perlindungan, sehingga hidup kita senantiasa tenang dan aman.
Doa Penutup
Tuhan, pandanglah dengan rela doa kami pada pagi ini dan terangilah kegelapan hati kami dengan sinar rahmatMu yang menyembuhkan. Semoga kami dapat menguasai dorongan nafsu yang menggelapkan hati, sebab Engkau telah menyinari kami dengan cahaya rahmat surgawi.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Selasa 2 Juli 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(ahr/apu)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja