Seorang bocah berusia 3 tahun, berinisial FZ meninggal selama menjalani perawatan karena tersiram minyak panas penjual gorengan di Kotagede, Kota Jogja. Balita itu tersiram minyak bersama bapaknya pada Mei lalu.
Kabar meninggalnya korban disampaikan RSUP Dr Sardjito. Dikatakan, FZ mengembuskan napas terakhir pada Sabtu malam (15/6).
Berikut kronologi korban tersiram minyak panas seperti dirangkum detikJogja:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senin 20 Mei 2024
Pukul 18.00 WIB
Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Sujarwo mengungkapkan kronologi berawal korban datang bersama kedua orang tuanya untuk membeli gorengan di halaman sebelah utara Pasar Legi Kotagede. "Datang pasangan suami istri dan anaknya memakai sepeda motor membeli gorengan," jelas Sujarwo saat dihubungi.
Usai membeli gorengan, ayah korban yang berinisial AN (27) hendak membayar. Ia lantas merogoh kantong untuk mengambil uang dalam keadaan mesin motor menyala.
"Anaknya memegang gas sepeda motor, pada waktu itu sepeda motor dalam keadaan hidup sehingga menabrak kompor penggorengan dan minyak dalam penggorengan tersebut mengenai tubuh anak dan bapaknya," ungkapnya.
Sontak saja, minyak panas itu menyiram ayah dan anak tersebut. Mereka dibantu warga dan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
"Mengakibatkan tubuh anak tersiram minyak panas sebanyak 64% dan bapak 11% pada kaki dan tangan. Selanjutnya ditolong warga dan dibawa ke RS Wirosaban untuk pertolongan selanjutnya," papar AKP Sujarwo.
Sabtu 16 Juni 2024
Pukul 23.30 WIB
Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan saat dimintai konfirmasi membenarkan bahwa FZ sudah meninggal.
"Pertama saya sampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pasien anak Z. Kedua, pasien meninggal (Sabtu malam) pukul 23.30 WIB karena mengalami sepsis berat," kata Banu kepada wartawan, Minggu (16/6/2024).
Banu menerangkan, RSUP Dr Sardjito sudah melakukan upaya medis kepada pasien. Namun, nyawa balita 3 tahun tersebut tidak tertolong.
"Upaya medis sudah dilakukan seoptimal mungkin oleh tim spesialis bedah plastik yang berkolaborasi dengan tim spesialis Pediatric intensif care unit (PICU). Namun Allah SWT berkehendak lain," ujarnya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030