Nasib tragis dialami seorang belantik di Gunungkidul bernama Sugi (40). Blantik yang dikenal ulet itu tewas usai diseruduk sapi limosin yang baru dibelinya. Berita meninggalnya blantik sapi ini menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca minggu ini.
Kejadian memilukan itu terjadi Kamis (6/6) petang di di Padukuhan Ngalangombo, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu. Sugi yang merupakan warga Padukuhan Ngasem, Kalurahan Botodayan, Kapanewon Rongkop itu meninggal dengan luka parah di bagian dada.
Dukuh Ngasem, Dwi Astriningsih, menjelaskan peristiwa itu berawal saat korban melakukan transaksi tukar tambah sapi limosin di wilayah Padukuhan Ngalangombo. Usai bertransaksi, korban membawa pulang sapi tersebut menggunakan truk. Sesampainya di rumah, korban hendak menurunkan sapinya. Ia pun memanjat bak truk dari samping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas (truk) berhenti si korban itu naik dari samping. Mungkin si sapi itu karena kaget apa gimana itu," kata Dwi saat dihubungi detikJogja, Minggu (9/6/2024).
Tanpa diperkirakan sapi seharga Rp 38 juta itu langsung menyeruduk korban di atas bak truk. Saat itu korban sempat berteriak.
"Mendengar korban teriak, itu (sopir) bukakan pintu (bak) belakang," tutur Dwi.
Hanya saja, usai diseruduk sapi korban tidak sadarkan diri dan segera dievakuasi. Nahas, saat digotong korban diketahui sudah tidak bernapas. Korban kemudian dibawa ke RS Pelita Husada menggunakan ambulans.
"Saya sendiri saat itu ikut ngusung (mengangkat korban), memang tidak ada kondisi napas," ucap Dwi.
Oleh pihak RS, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Korban disebut mengalami luka patah di bagian tulang rusuknya.
"Penjelasan dari pihak rumah sakit, tulang rusuknya itu ambleg (patah)," ungkap Dwi.
Dwi menyampaikan, tampak ada bekas memar di dada korban. Jenazah korban lalu dimakamkan oleh pihak keluarga.
Adapun sapi yang menyeruduk korban saat ini masih berada di rumah korban. Kata Dwi, sapi yang menewaskan Sugi itu bukan untuk hewan kurban, tetapi akan dijual kembali.
Namun Dwi tidak paham apakah sapi tersebut sudah dipesan oleh pembeli atau belum. Biasanya jika sudah dipesan pembeli maka sapi dibawa ke kandang.
"Biasanya kalau bukan pesanan itu dibawa ke pasar Semanu kalau nggak Siyono," terangnya.
Sugi Dikenal Belantik Ulet
Dwi menceritakan, selama ini Sugi dikenal sebagai sosok yang ulet bekerja. Sugi berproses sebagai belantik sapi.
"(Sugi) Giat kerja apa saja, ulet," kata Dwi saat ditemui di rumahnya, Senin (10/6).
Jika harga sapi di pasaran sedang merosot, Dwi mengatakan Sugi tak lantas diam. Untuk mencari nafkah, Sugi memiliki pekerjaan sampingan menjahit tas di rumah.
"Dia punya kerjaan sampingan jahit tas. Dia itu gigih orangnya," ungkapnya.
Sugi merupakan anak tunggal. Ia meninggalkan seorang istri dan anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMP.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas