- Kandungan Nutrisi di dalam ASI
- Cara Menyimpan ASI di Kulkas yang Benar 1. Mensterilkan Pompa ASI Sebelum Dipakai 2. Mencuci Tangan Terlebih Dahulu 3. Membersihkan Payudara 4. Memerah ASI Setelah Diberikan Pada Bayi 5. Memilih Tempat Penyimpanan yang Baik 6. Jangan Menyimpan Sampai Penuh 7. Beri Label Tanggal 8. Jangan Tambahkan ASI yang Baru
- Berapa Lama Penyimpanan ASI?
Bagi ibu yang baru saja melahirkan biasanya akan dihadapkan pada aktivitas pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayinya. Namun saat tidak habis, bagaimanakah cara menyimpan ASI di kulkas yang benar?
Dikutip dari buku 'Pemberian ASI Eksklusif sebagai Makanan Sempurna untuk Bayi' karya Toto Sudargo dan Nur Aini Kusmayanti, sumber zat gizi di dalam ASI berwujud dari sintesis dalam sel sekretori payudara dari prekursor yang ada di plasma. Sintesis ini oleh sel-sel lainnya akan ditransfer secara langsung dari plasma ke ASI.
ASI selama ini diberikan kepada bayi karena memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh mereka. Hal tersebut membuat para ibu berusaha untuk memberikan ASI langsung kepada bayinya. Namun, terdapat beberapa kondisi yang membuat ASI perlu untuk disimpan dalam waktu tertentu di dalam lemari es atau kulkas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana cara menyimpan ASI di kulkas yang benar? Agar detikers memiliki panduan terkait hal ini, detikJogja telah merangkum informasinya secara lengkap. Mari simak penjelasannya melalui paparan berikut.
Kandungan Nutrisi di dalam ASI
Sebelum mengetahui cara menyimpan ASI di kulkas yang benar, tidak ada salahnya detikers memahami dahulu mengenai kandungan nutrisi yang terdapat di dalam ASI. Masih merujuk dari buku yang sama, ASI terdiri dari protein, lemak, vitamin, zat besi, karbohidrat, hingga zat gizi lainnya.
Protein yang terdapat di dalam ASI dikatakan lebih baik dari protein yang ada pada susu sapi. Protein dalam ASI cenderung memiliki tekstur yang halus, lembut, dan mudah dicerna bayi. Kemudian ada lemak yang mampu membantu dalam pertumbuhan bayi. Lemak di dalam ASI cenderung yang paling sesuai untuk kondisi bayi.
ASI juga mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Terutama pada enam bulan pertama mereka. Zat besi yang ada di dalam ASI juga tak kalah memberikan manfaat bagi bayi. Zat besi inilah yang mampu diserap dengan baik oleh usus bayi.
Karbohidrat yang ada di dalam ASI berupa laktosa. Selama ini laktosa dikenal sebagai gula susu alami yang mampu memberikan dampak yang baik bagi bayi. Sebut saja misalnya sumber energi hingga membantu bayi dalam penyerapan zat besi dan kalsium di dalam tubuhnya.
Cara Menyimpan ASI di Kulkas yang Benar
Lantas bagaimana cara menyimpan ASI di kulkas yang benar? Terdapat beberapa tips yang perlu untuk diketahui oleh para ibu. Dikutip dari buku 'Superbook for Supermom' karya Tim Admin Group Sharing ASI-MPASI (SAM), 'Bunga Rampai Nifas' yang disusun oleh Dr Agnes Batmomolin, SKep, Ns, MKes, dkk., 'Modul Pegangan Kader Kesehatan Dalam Peningkatan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif' By Jumiyati dan Demsa Simbolon, hingga 'Cortisol: Bendungan ASI dan Maternity Blues' karya Nunuk Nurhayati, SST, SE, MKes, berikut beberapa cara menyimpan ASI di kulkas yang benar.
1. Mensterilkan Pompa ASI Sebelum Dipakai
Cara menyimpan ASI di kulkas secara tepat yang pertama adalah dengan mensterilkan terlebih dahulu pompa yang akan digunakan oleh sang ibu. Dengan melakukan steril terhadap pompa ASI diharapkan dapat menjaga kebersihan dari alat tersebut.
Bukan hanya itu, pompa ASI yang steril juga mencegah kontaminasi hingga menjaga kualitas ASI yang nantinya akan diambil dari alat ini. Memastikan pompa ASI dalam keadaan steril juga menjadi bagian dari langkah preventif melindungi kesehatan bayi.
2. Mencuci Tangan Terlebih Dahulu
Selain mensterilkan alat yang digunakan untuk memompa ASI, penting bagi para ibu untuk menjaga kebersihan tangannya sebelum memberikan ASI kepada bayi mereka. Baik itu secara langsung maupun melakukan pompa yang bertujuan untuk menyimpan ASI ke dalam sebuah wadah.
Cara mencuci tangan yang baik adalah dengan menggunakan air bersih yang mengalir, kemudian pakai sabun yang aman untuk digunakan. Jangan lupa bilas kembali tangan sampai bersih sebelum digunakan untuk memegang payudara maupun pompa ASI.
3. Membersihkan Payudara
Cara yang satu ini mungkin masih belum banyak diketahui oleh para ibu. Padahal membersihkan payudara penting untuk dilakukan sebagai langkah menjaga kebersihan dan kesehatan bayi.
Tidak seperti tangan yang harus dibilas dengan sabun, payudara dapat dibersihkan dengan menggunakan kain bersih yang telah dicelupkan ke dalam air hangat. Seka perlahan-lahan area payudara, lalu keringkan dengan kain yang bersih.
4. Memerah ASI Setelah Diberikan Pada Bayi
Salah satu waktu terbaik dalam memompa ASI adalah sesaat setelah memberikannya kepada bayi. Beri waktu kisaran 10-15 menit setelah bayi minum ASI, kemudian gunakan pompa ASI segera. Hal ini dilakukan karena kelenjar susu terlebih dahulu telah mendapatkan rangsangan dari mulut bayi.
Hal ini membuat kelenjar susu masih mengalirkan susu dengan lancar. Waktu ini pun membantu para ibu mendapatkan jumlah susu yang diperlukan agar bisa disimpan.
5. Memilih Tempat Penyimpanan yang Baik
Penyimpanan ASI menjadi hal yang perlu untuk dipertimbangkan dengan baik. Ini karena tempat penyimpanan yang sesuai membantu ASI bisa bertahan dengan jangka waktu yang lebih awet.
Pastikan memilih tempat penyimpanan ASI yang berasal dari bahan yang kuat dan tertutup rapat. Misalnya botol yang berasal dari bahan kaca maupun plastik. Kantong susu juga dapat dipilih.
6. Jangan Menyimpan Sampai Penuh
Setelah memilih tempat penyimpanan yang baik, penting untuk memperhatikan cara penyimpanan ASI. Pastikan jumlah ASI yang dimasukkan ke dalam wadah botol atau kantong susu tidak terlalu penuh.
Sebaliknya, sisakan sedikit ruang sebelum ditutup dengan rapat. Alasannya karena saat disimpan di kulkas, wadah akan mengalami pemuaian. Hal tersebut dikhawatirkan bisa membuat wadah rusak apabila isiannya terlalu penuh.
7. Beri Label Tanggal
Meskipun menyimpan ASI di dalam kulkas cenderung aman dan tahan lama, tetapi ada batas waktu simpan yang perlu untuk diperhatikan. Agar tidak lupa masa penyimpanan ASI tersebut, cobalah untuk memberikan label tanggal menggunakan spidol atau stiker label di wadahnya.
Tuliskan tanggal pemerahan ASI di setiap kemasan. Cara ini membantu orang tua untuk mengetahui apakah ASI yang telah disimpan masih layak diberikan kepada bayi atau tidak.
8. Jangan Tambahkan ASI yang Baru
Selama penyimpanan ASI terkadang ada beberapa stok baru yang akan ditambahkan ke dalam kulkas. Alih-alih mencampurkannya menjadi satu dengan stok lama, pastikan untuk memisahkannya. Hal ini dikarenakan masa simpan ASI memiliki batas waktu tertentu.
Stok lama yang sudah disimpan sebaiknya harus didahulukan untuk diberikan sebelum stok yang baru. Jadi alangkah lebih baik untuk memisahkan wadah asi yang baru dan tidak mencampurkannya dengan yang lama.
Baca juga: Tips Mencegah dan Mengatasi Demam Berdarah |
Berapa Lama Penyimpanan ASI?
Terkait dengan hal ini ada batas waktu penyimpanan ASI setelah dipompa yang berbeda-beda. Masa simpan bisa didasarkan pada di mana ASI ditaruh. Mengutip dari buku 'Buku Pintar 365 Hari MPASI Terlengkap' karya Astrid Savitri, berikut rincian lama penyimpanan ASI setelah dipompa yang didasarkan pada tempat penyimpanannya.
- Suhu ruangan: 6 jam
- Kotak pendingin (cooler box) dengan es batu: 24 jam
- Lemari pendingin bersuhu 4 derajat celcius atau lebih: 5 hari
- Freezer kulkas satu pintu: 2 minggu
- Freezer kulkas dua pintu: 3 minggu
- Freezer khusus dengan suhu -18 derajat celcius atau lebih: 6 bulan
Demikian tadi rangkuman mengenai cara menyimpan ASI di kulkas yang benar beserta dengan kandungan nutrisi dan berapa lama penyimpanannya setelah dipompa. Semoga informasi ini membantu.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM