Satpam SMPN 1 Kasihan Dikeroyok Gerombolan Berseragam, Disdik Bantul Buka Suara

Satpam SMPN 1 Kasihan Dikeroyok Gerombolan Berseragam, Disdik Bantul Buka Suara

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 31 Mei 2024 17:46 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi kasus pengeroyokan. Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Bantul - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul angkat bicara soal pengeroyokan terhadap satpam SMP Negeri (SMPN) 1 Kasihan oleh kelompok berseragam. Disdikpora mengaku prihatin dan meminta semua pihak menjaga suasana kondusif.

Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengatakan kasus pengeroyokan telah ditangani oleh pihak berwajib. Akan tetapi Nugroho mengaku kejadian tersebut menimbulkan rasa prihatin.

"Ini juga merupakan keprihatinan bagi kita, bahwa salah satu SMP kita itu sebetulnya kalau dilihat dari kronologinya itu dalam posisi anak-anak kita masih dalam belajar di dalam," kata Nugroho kepada wartawan, Jumat (31/5/2024).

"Tapi kemudian didatangi oleh mungkin pelajar dari tempat lain, dan ini menjadi kewajiban kita bersama," lanjut Nugroho.

Ia menilai perlunya kesadaran akan mengawasi perilaku anak di luar rumah. Apalagi, lanjutnya, Disdikpora tidak kurang-kurang untuk mengajak pemangku wilayah turut menjaga suasana kondusif wilayahnya masing-masing.

"Kemudian kami melalui sekolah selalu mengadakan pembinaan kepada anak-anak kita. Bahkan melibatkan polisi dan kejaksaan untuk ada yang masuk sekolah melakukan pembinaan dan itu sudah kami laksanakan," ujarnya.

Selain itu, Disdikpora juga telah berkoordinasi dengan paguyuban orang tua (POT). Pasalnya sebagian besar waktu murid-murid sebenarnya berada di rumah, baik di dalam rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya.

"Sehingga menjadi penting peran orang tua untuk bersama-sama kami membimbing anak-anaknya supaya tidak melakukan hal-hal yang seperti kemarin," ucapnya.

"Sehingga di dalam hal ini butuh peran semua pihak, kan kita di pendidikan itu kan ada yang namanya tri pusat pendidikan, satu adalah sekolah, dua keluarga, dan tiga lingkungan. Jadi semuanya harus bersama-sama melakukan pendidikan kepada anak-anak kita menurut porsinya masing-masing," imbuhnya.

Untuk diketahui, seorang satpam SMPN 1 Kasihan dikeroyok oleh kelompok berseragam, Kamis (30/5) siang. Korban mengalami sejumlah luka. Polisi turun tangan dan mengamankan seorang remaja. Empat orang lainnya terduga pengeroyok kini masih diburu.


(rih/dil)

Hide Ads