Seorang perempuan paruh baya ditemukan mengorek-ngorek sampah di depan kantor Bupati Gunungkidul. Karena tak bisa diajak komunikasi, dia dibawa ke rumah singgah Welas Asih di Kapanewon Wonosari.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinsos Gunungkidul, Daryanto, mengatakan nenek tersebut ditemukan oleh Satpol PP saat tengah mengorek sampah di depan kantor Bupati Gunungkidul pada Kamis (16/5).
"Itu kan di depan rumah dinas Bupati kemarin sekitar jam 10 mengorek-ngorek sampah. Ditemukan oleh Satpol PP dan diantar ke sini," jelas Daryanto kepada detikJogja ditemui di rumah singgah Welas Asih, Jumat (17/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini nenek tersebut dibawa ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk diidentifikasi identitasnya. Namun hasilnya nihil.
"Dibawa ke Dukcapil jam 9 tadi. Direkam di Dukcapil tadi tapi hasilnya nihil. Kemungkinan Mrs X ini belum rekam e-KTP," ungkapnya.
Daryanto mengatakan ciri-ciri nenek tersebut berwajah sedikit kecil daripada warga sekitar. Rambutnya mulai memutih dengan panjang sebahu.
"Ciri-cirinya mukanya sedikit kecil. Rambut sebahu dan agak putih," sebutnya.
Nenek tersebut diperkirakan berusia 50 tahun dengan perawakan kurus. Dia memiliki tinggi badan agak kecil sekitar 150 cm.
"Usia kira-kira 50 tahun dan agak pendek," katanya.
Disimak dari cara bicaranya, Daryanto menyebut nenek tersebut berlogat Jawa Barat. Dia juga membawa dua tas jinjing.
"Logat Jawa Baratan. Dia membawa dua tas jinjing," ungkapnya.
Di rumah singgah Welas Asih, nenek tersebut terkadang berbicara sendiri. Dia juga tidak merespons saat ditanyai petugas, bahkan memukul benda di sekitarnya kala ditanya.
"Kalau ditanya diam dan mukul benda pakai kayu. Kalau nggak ditanya diam saja," ungkapnya
"Kadang ngomong sendiri. Saya nggak tahu ngomong apa," lanjutnya.
Daryanto mengatakan nenek tersebut saat ini belum bisa dirujuk ke Camp Assessment Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebab tempat tersebut sudah melebihi kapasitas penampungan.
"Sementara di rumah singgah sini. Tadi koordinasi dengan Camp Assessment Jogja penuh tadi dan tidak bisa diantar.
"Camp kapasitas 100 dan sekarang katanya 133 orang di sana," imbuhnya.
Pantauan detikJogja di lokasi, nenek tersebut sedang tidur di sebuah kursi. Dua tas yang dibawa nenek itu berukuran berbeda dan berwarna hitam. Satu tasnya bertuliskan 'ALIA WISATA Jakarta-Indonesia'.
Tas lainnya yang lebih besar bertuliskan 'Pelatihan CTU P2KS DIY dengan PB IBI DIY tahun 2007'. Ada motif batik di bagian bawah tas tersebut.
(aku/ahr)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan