Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menyebut wacana penghilangan separator atau pembatas jalan di Ring road Jogja tidak dilanjutkan uji cobanya. Salah satu alasannya adalah keselamatan.
Plh Kepala Dishub DIY Sumariyoto menjelaskan keputusan ini diambil usai dilakukan kajian.
"Beberapa ahli yang memberikan masukan, tidak dilanjutkan. Alasannya keselamatan," jelas Sumariyoto saat dihubungi wartawan, Kamis (16/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oyot sapaannya, menambahkan dalam kajian tersebut justru muncul wacana untuk menghilangkan U turn atau jalur putar balik. Meski begitu, hal tersebut masih harus dikaji lebih lanjut.
"(Ada separator saja banyak kecelakaan) Apalagi nggak ada separator. Uji cobanya dibatalkan, justru yang berkembang akan menutup u turn yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Nanti kan mau dikaji lebih dulu u turn mana saja," ungkapnya.
"Kalau mau selamat ya (U turn) ditutup kabeh (semua) cuma aksesnya kan agak terganggu. Ya semua u turn nanti dikaji kembali," pungkas Oyot.
Sebelumnya, wacana menghilangkan separator di kawasan ring road mencuat dalam sepekan terakhir. Disebutkan ide ini untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.
Dirlantas Polda DIY Kombes Alfian Nurrizal yang menginisiasi ide ini mengatakan, pertimbangan utama penghilangan separator di ring road karena tingginya angka kecelakaan. Dia menyebut ada 1.249 kejadian kecelakaan antara medio 2021 hingga April 2024.
"Ini jumlah kejadian luar biasa sampai 1.249 kejadian. Dari total kejadian 3 tahun 4 bulan ini sebanyak 110 orang meninggal dunia dan 1490 orang luka ringan," kata Alfian saat dihubungi via telepon, Sabtu (11/5).
Dari catatannya itu, mayoritas kecelakaan terjadi di kawasan u turn atau putar balik. Kecelakaan juga rawan terjadi saat kendaraan bermotor roda dua keluar dari separator jalan.
Saat itu Alfian menyatakan pihaknya akan melakukan kajian bersama stakeholder terkait, mulai dari penanggung jawab jalan nasional, Dinas Perhubungan DIY, dan pakar lalu lintas.
(apl/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan