Jalan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tengah menjadi perbincangan gegara kondisinya yang rusak. Bahkan ada yang sampai menyematkan jalan ini di Google Maps dengan nama baru yaitu 'Wisata Jeglongan Sewu'.
'Wisata Jeglongan Sewu' itu terletak di Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Galur, Kulon Progo. Tepatnya di jalur penghubung antara perempatan Cangakan ke pertigaan Ngremang.
Di Google Maps, kita bisa menemukan jalan ini dengan kata kunci Wisata Jeglongan Sewu Karangsewu. Berdasarkan penelusuran detikJogja, nama tersebut muncul sejak Maret lalu dan dibuat oleh akun Google Maps yang juga bernama Wisata Jeglongan Sewu Karangsewu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selamat datang di objek wisata kekinian di Galur, Kulon Progo, DIY. Sebuah wahana untuk menguji kesabaran hati dan ketahanan shockbreaker motor atau mobil Anda. Nikmati keseruan melewati jalan aspal dengan sensasi off road. Tidak perlu khawatir, wahana ini dibuka 24 jam 7 hari dalam seminggu. Tanpa perlu khawatir pula jalan ini akan diperbaiki, karena memang sengaja dibiarkan alami. Terima kasih untuk seluruh pihak terkait yang sudah berjasa menjaga kelestarian jalan ini. Semoga Allah SWT yang membalas kebaikan semuanya," tulis akun tersebut di kolom informasi seperti dilihat detikJogja, Kamis (9/5/2024) siang.
Meski baru muncul belum lama ini, 'Wisata Jeglongan Sewu' ini sudah memperoleh rating 5 dari 13 pengguna Google Maps. Bersamaan dengan itu juga mendapat berbagai ulasan, yang mayoritas bernada satir.
"Pokoknya ga rugi punya wisata dekat, sangat indah bahkan saya lewat tubuhnya kaya pantomim," tulis salah satu akun.
![]() |
Pengguna lain bahkan menyebut jika sepatbor kendaraannya jebol saat melintasi jalur ini. "Terimakasih sleborku (spakborku) sempal," tulis akun lainnya.
Masih dari kolom ulasan, ada akun yang mengaku sampai bingung harus lewat sisi mana ketika melintas di sana.
"Sampai musmet lehku milih dalan, kiri po kanan, po tengah, po mabur wae, eman-eman pelek e," tulisnya.
Berdasarkan pantauan detikJogja di lokasi siang ini, ruas Cangakan-Ngremang memang dalam kondisi rusak. Kerusakan terlihat di hampir seluruh badan jalan. Walhasil pengendara yang melintas harus melambatkan kendaraannya agar tidak terjerumus ke dalam lubang yang cukup dalam.
Tanggapan Pemerintah
Lurah Karangsewu, Anton hermawan mengatakan, jalan Cangakan-Ngremang saat ini memang dalam kondisi rusak. Menurutnya kerusakan sudah terjadi sejak lama tapi belum pernah diperbaiki.
"Sudah lama itu, tapi belum pernah ada perbaikan," ujarnya saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (9/5)
Anton menjelaskan salah satu penyebab kerusakan karena jalan tersebut kerap dilalui kendaraan bertonase berat seperti truk pengangkut pasir. Gara-gara itu pula, masyarakat melarang truk beraktivitas di sekitar lokasi tersebut.
"Dulu memang sempat dilalui truk pengangkut pasir, tetapi setelah jalan rusak masyarakat melarang truk beraktivitas di situ," ucapnya.
![]() |
Imbas kerusakan, lanjut Anton, menghambat mobilitas masyarakat Karangsewu. Pasalnya jalan itu merupakan akses strategis dari Cangakan menuju Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
"Jalan tersebut merupakan akses strategis masyarakat. Banyak masyarakat yang berangkat bekerja, ataupun melakukan aktivitas perekonomian menggunakan jalan tersebut. Terlebih masyarakat dari sisi selatan Karangsewu, memilih tetap menggunakan jalan rusak dibanding harus memutar jauh," terangnya.
Anton mengatakan pemerintah kalurahan telah mengusulkan perbaikan jalan kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, mengingat status jalan merupakan jalan kabupaten. Namun hingga hari ini belum ada upaya perbaikan.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Nurcahyo Budi Wibowo menerangkan berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, kerusakan jalan Cangakan-Ngremang tergolong cukup parah. Dari total panjang 2,5 km, sepanjang 800 meter mengalami rusak berat. Kemudian rusak sedang 900 meter dan rusak ringan 800 meter.
Dia menyebut upaya perbaikan jalan itu akan diupayakan sesegera mungkin. Jika tidak halangan, perbaikan bakal dilangsungkan pada 2025 mendatang.
"Di 2025 usulan sudah masuk prioritas, dengan dana alokasi khusus, diharapkan bisa terealisasi," ujar Nurcahyo.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
UAD Bikin Rudal Merapi Antipesawat, Mampu Kunci Target dengan Cepat
Pakar UGM Sebut Pajak Toko Online Langkah Positif, tapi...
Israel Tuduh Iran Luncurkan Rudal Saat Gencatan Senjata, Ancam Serang Teheran