Usai menyelesaikan puasa wajib Ramadhan selama satu bulan, umat Islam dapat melanjutkan dengan mengerjakan puasa sunnah Syawal sebanyak enam hari. Lantas, apakah masih boleh puasa Syawal hari ini?
Puasa sunnah enam hari Syawal memiliki keutamaan yang menarik. Disadur dari buku Tentang Puasa Syawal Enam Hari karya Abu Fudhail Abdurrahman, Rasulullah SAW bersabda:
من صام ستة أيام بعد الفطر كان تمام السنة (من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Barang siapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka (pahala) puasanya menjadi sempurna satu tahun. (Barang siapa melakukan amal yang baik, baginya (pahala) sepuluh kali lipat)." (Hadits dari Tsauban RA yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah no 1.402)
Bagi detikers yang belum sempat mengerjakannya dan butuh informasi seputar batas waktu puasa Syawal, di bawah ini detikJogja siapkan penjelasannya.
Batas Waktu Puasa Syawal
Dikutip dari buku yang telah disebutkan, Imam Nawawi pernah berkata:
قال أصحابنا والفضل أن تصام الستة متوالية عقب يوم الفطر فان فرقها أو أخرها عن أوائل شوال الَ أواخره حصلت فضية المتابعة لنه يصدق أنه أتبعه ستا من شوال
Artinya: "Sahabat-sahabat kami (dari mazhab Syafi'iyyah) berkata, yang afdal adalah puasa Syawal sebanyak enam hari dilakukan secara langsung dan berurutan setelah Idul Fitri. Jika dilakukan secara terpisah atau diakhirkan dari awal-awal bulan sampai akhir bulan, masih tetap mendapat keutamaannya karena hal ini pantas untuk dikatakan puasa Ramadhan dan diikuti puasa Syawal sebanyak enam hari."
Ibnu Qudamah berkata:
فلا فرق بين كونها متتابعة أو متفرقة في أول الشهر أو في آخره لأن الحديث ورد بها مطلقاً من غير تقييد، ولأن فضيلتها لكونها تصير مع الشهر ستة وثلاثين يوماً، والحسنة بعشر أمثالها فيكون ذلك كثلاثمائة وستين يوماً وهو السنة كلها فإذا وجد ذلك في كل سنة صار كصيام الدهر كله وهذا المعنى يحصل بالتفريق والله أعلم
Artinya: "Tidak ada perbedaan jika puasa tersebut dilakukan langsung setelah Ramadan secara berkesinambungan atau dilakukan secara terpisah pada awal atau akhir bulan. Hal itu karena lafaz hadis menyebutkan secara mutlak tanpa memberi batasan dan karena keutamaannya terhitung bersama satu bulan (Ramadan) dengan dilengkapi Syawal menjadi 36 hari."
"Adapun kebaikannya dilipatgandakan sepuluh kali lipat, maka jadilah seperti puasa 360 hari, yaitu setahun penuh. Jika yang demikian itu dilakukan setiap tahun, maka seperti puasa sepanjang masa. Keutamaan yang seperti ini masih akan didapatkan jika dilakukan secara terpisah, wallahu a'lam."
Berdasarkan dua keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa puasa Syawal dapat ditunaikan selama masih berada pada bulan Syawal. Pelaksanaannya pun tidak mesti berturut-turut, tetapi dapat secara terpisah.
Lebih lanjut, berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 terbitan Kementerian Agama, Syawal 1445 Hijriah diketahui memiliki total 30 hari. Jika dikonversi ke dalam tanggalan Masehi, Syawal terhitung dimulai pada Rabu, 10 April 2024 dan akan berakhir pada Kamis, 9 Mei 2024. Artinya, masih ada beberapa hari yang dapat dimanfaatkan detikers untuk mengerjakan amalan ini.
Jadwal Lengkap Syawal 1445 H
Supaya memudahkan detikers dalam menyusun perencanaan, di bawah ini konversi Syawal 1445 Hijriah dalam kalender Masehi.
- 1 Syawal 1445 H: Rabu, 10 April 2024
- 2 Syawal 1445 H: Kamis, 11 April 2024
- 3 Syawal 1445 H: Jumat, 12 April 2024
- 4 Syawal 1445 H: Sabtu, 13 April 2024
- 5 Syawal 1445 H: Minggu, 14 April 2024
- 6 Syawal 1445 H: Senin, 15 April 2024
- 7 Syawal 1445 H: Selasa, 16 April 2024
- 8 Syawal 1445 H: Rabu, 17 April 2024
- 9 Syawal 1445 H: Kamis, 18 April 2024
- 10 Syawal 1445 H: Jumat, 19 April 2024
- 11 Syawal 1445 H: Sabtu, 20 April 2024
- 12 Syawal 1445 H: Minggu, 21 April 2024
- 13 Syawal 1445 H: Senin, 22 April 2024
- 14 Syawal 1445 H: Selasa, 23 April 2024
- 15 Syawal 1445 H: Rabu, 24 April 2024
- 16 Syawal 1445 H: Kamis, 25 April 2024
- 17 Syawal 1445 H: Jumat, 26 April 2024
- 18 Syawal 1445 H: Sabtu, 27 April 2024
- 19 Syawal 1445 H: Minggu, 28 April 2024
- 20 Syawal 1445 H: Senin, 29 April 2024
- 21 Syawal 1445 H: Selasa, 30 April 2024
- 22 Syawal 1445 H: Rabu, 1 Mei 2024
- 23 Syawal 1445 H: Kamis, 2 Mei 2024
- 24 Syawal 1445 H: Jumat, 3 Mei 2024
- 25 Syawal 1445 H: Sabtu, 4 Mei 2024
- 26 Syawal 1445 H: Minggu, 5 Mei 2024
- 27 Syawal 1445 H: Senin, 6 Mei 2024
- 28 Syawal 1445 H: Selasa, 7 Mei 2024
- 29 Syawal 1445 H: Rabu, 8 Mei 2024
- 30 Syawal 1445 H: Kamis, 9 Mei 2024
Nah, itulah penjelasan terkait batas waktu puasa Syawal. Mumpung masih ada kesempatan, jangan lupa dikerjakan, ya, detikers!
(aku/aku)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka