Kisah Sultan HB IX dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kisah Sultan HB IX dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 19 Apr 2024 19:53 WIB
Menteri Pertahanan RIS, Sri Sultan HB IX (Arsip Nasional RI)
Foto: Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Arsip Nasional RI)
Jogja -

Sultan Hamengku Buwono IX (HB IX) merupakan Raja Yogyakarta yang memerintah pada masa penjajahan Belanda hingga awal periode kemerdekaan. Kita perlu memahami kisah Sultan HB IX dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia karena jasanya begitu besar.

Lebih dari sekadar raja, Sultan HB IX dikenal sebagai pahlawan nasional yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Beliau memainkan peran penting dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, seperti Pertempuran Yogyakarta, Serangan Umum 1 Maret, dan berdiplomasi di kancah internasional.

Seperti apakah perjuangan Sultan HB IX dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Mari simak kisah lengkapnya yang dirangkum dari buku Bung Sultan oleh Yayan Rika Harari, laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, dan laman Museum Kepresidenan berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Sultan HB IX dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1. Bergabung dengan Republik

Peran Sultan HB IX dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dimulai sejak awal berdirinya Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dua hari setelah proklamasi kemerdekaan, beliau mengirimkan telegram ucapan selamat kepada para proklamator, menunjukkan dukungan dan kesetiaannya terhadap perjuangan kemerdekaan.

Pada tanggal 5 September 1945, beliau bersama Paku Alam VIII, mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa Yogyakarta adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

2. Memimpin Perlawanan pada Agresi Militer Belanda II

Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II pada tanggal 19 Desember 1948 dengan menyerang Yogyakarta, Sultan HB IX tidak hanya menjadi sasaran serangan, tetapi juga menjadi pemimpin yang memimpin perlawanan. Meskipun terdesak oleh serangan Belanda, beliau tidak pernah berhenti berjuang untuk mempertahankan kedaulatan negara.

Pada tanggal 24 Juni 1948, beliau menerima mandat dari Presiden Syafruddin Prawiranegara sebagai pemimpin Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) untuk memulihkan keamanan di Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 29 Juni 1949, setelah pasukan Belanda meninggalkan Jogja, beliau berhasil mengembalikan kedaulatan daerah tersebut, yang kemudian diperingati sebagai Hari Jogja Kembali.

3. Memberikan Dukungan Finansial untuk Indonesia

Namun, perjuangan Sultan HB IX tidak hanya terbatas pada bidang politik dan militer. Beliau juga turut memberikan dukungan finansial kepada Republik Indonesia. Sultan HB IX mengalokasikan dana dari kas keraton untuk keperluan operasional pemerintahan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan delegasi negara.

Bahkan ketika pemerintahan Republik harus pindah ke Jakarta, beliau tetap mengabdikan diri untuk mendukung perjuangan kemerdekaan. Sultan HB IX tidak keberatan meskipun Yogyakarta kehilangan sebagian besar sumber daya.

4. Sultan HB IX Terlibat dalam Diplomasi Internasional

Selain itu, Sultan HB IX juga terlibat dalam upaya diplomasi internasional untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dari negara-negara lain. Beliau menyingsingkan lengan bajunya, berkeliling dunia untuk meyakinkan para pemimpin negara tetangga bahwa Indonesia masih ada, dan beliau tetap bagian dari negara itu.

5. Sultan HB IX Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Pengabdian Sultan HB IX dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia diakui oleh negara dan bangsa. Pada tanggal 30 Juli 1990, atas jasa-jasanya yang luar biasa, beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Demikian penjelasan lengkap mengenai kisah Sultan HB IX dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semoga bermanfaat!




(apl/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads