5 Poin Pernyataan Untung Cahyono Usai Viral Khotbah Singgung Pemilu di Bantul

5 Poin Pernyataan Untung Cahyono Usai Viral Khotbah Singgung Pemilu di Bantul

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Sabtu, 13 Apr 2024 17:33 WIB
Khatib saat Salat Idul Fitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Untung Cahyono meminta maaf ke publik, Sabtu (13/4/2024).
Foto: Khatib saat Salat Idul Fitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Untung Cahyono meminta maaf ke publik, Sabtu (13/4/2024). (Jauh Hari Wawan/detikJogja)
Bantul -

Pihak panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan Bantul memfasilitasi Untung Cahyono untuk melakukan klarifikasi. Untung merupakan khatib yang belakangan isi khotbahnya yang menyinggung pemilu viral di media sosial.

Dalam pertemuan itu, Untung menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat gaduh. Selain itu, permintaan maaf itu juga untuk menyudahi peristiwa ini agar tidak menimbulkan polemik panjang.

"Pada prinsipnya silaturahmi yang digagas teman-teman PHBI Tamanan. Komunikasi dengan saya ya bagus, memang perlu pertemuan. Mudah-mudahan membuat suasana lebih sejuk lebih baik," kata Untung kepada wartawan, Sabtu (13/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untung menyampaikan, ada lima poin utama yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut. Pertama, dirinya meminta maaf kepada publik.

"Jadi satu karena sudah seperti ini ya supaya tidak berlanjut kami dengan tegas menyatakan memohon maaf apa yang sudah membuat warga menjadi mungkin terganggu dengan pandangan kami," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kedua, Untung akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan materi khotbah.

"Yang kedua ya saya pribadi tentu secara tegas kami manusia biasa untuk lebih dewasa supaya kami harus lebih berhati-hati. Khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi memang forumnya itu sangat berbeda apalagi jamaah yang besar kan kita nggak tahu persepsi masing-masing," katanya.

Ketiga, Untung juga akan meminta masukan tokoh masyarakat setempat terkait isi materi ceramah. Tujuannya agar mengetahui dan memahami karakteristik masyarakat.

"Tentu penting bagi kami meminta info tokoh masyarakat sebelum kami berbicara. Apalagi ini khotbah Idul Fitri yang tentu saja jamaahnya skup-nya tidak hanya RT, tapi mungkin tingkat kalurahan bahkan bisa terjadi warga dari kalurahan lain," ucapnya.

Keempat, si ustaz akan menjadikan peristiwa ini sebagai bahan untuk introspeksi diri agar ke depan tak ada peristiwa serupa.

"Yang keempat, saya pribadi juga saya tegaskan supaya yang lain juga rada tenang lah, saya harus merasa perlunya introspeksi dan muhasabah atau koreksi diri dan introspeksi," katanya.

Terakhir atau kelima, dirinya menyebut akan lebih berhati-hati dan mencermati materi ceramah.

"Lalu yang tidak kalah penting terakhir ini khususnya bagi saya ketika berbicara dengan bahan teks, ya saya harus sadar bahwa teks harus saya cermati betul sebelum saya bacakan," pungkasnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads