Anomali Cuaca, Musim Kemarau di DIY Diprediksi Mundur Mei 2024

Anomali Cuaca, Musim Kemarau di DIY Diprediksi Mundur Mei 2024

Dwi Agus - detikJogja
Sabtu, 23 Mar 2024 15:28 WIB
Cuaca di kawasan Tugu Pal Putih Jogja, Sabtu (23/3/2024).
Foto: Cuaca di kawasan Tugu Pal Putih Jogja, Sabtu (23/3/2024). (Dwi Agus/detikJogja)
Jogja -

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas menuturkan musim kemarau di Yogyakarta mundur 1 hingga 2 dasarian. Potensi ini terjadi karena adanya sejumlah anomali cuaca di wilayah Indonesia.

Sehingga, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2024.

"Apabila dibandingkan dengan rata-ratanya, awal musim kemarau 2024 seluruh wilayah DIY diprediksi mundur dibandingkan rata-ratanya antara 1 hingga 2 dasarian. Perhitungan dasarian ini adalah per 10 hari," jelasnya kepada detikJogja, Sabtu (23/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah anomali cuaca yang terjadi di Indonesia, di antaranya El Nino yang memasuki netral pada medio Mei hingga Juni 2024. Adapula fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) netral yang diprediksi bertahan hingga pertengahan tahun 2024.

Lalu prediksi anomali Suhu Muka Laut Perairan Indonesia atau Sea Surface Temperature (SST) pada Maret hingga Agustus 2024.

ADVERTISEMENT

Catatan lain adalah adanya Monsun Australia pada Mei 2024. Diprediksi masuk wilayah Indonesia bagian selatan dan menguat Juni hingga Agustus 2024. Selain itu, Indonesia juga menjadi daerah pertemuan angin sekitar ekuator atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ). Kondisi ini diprediksi sepanjang April hingga Juli 2024.

"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer laut tersebut maka diprediksi awal musim kemarau baru terjadi pada Mei 2024, khusus di wilayah Yogyakarta," katanya.

Reni menuturkan musim kemarau terjadi secara bertahap. Diawali Mei dasarian I yang meliputi Kabupaten Sleman bagian utara, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan selatan, Kota Jogja.

Sementara untuk selanjutnya memasuki Mei dasarian III yang meliputi Kabupaten Kulon Progo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian selatan, seluruh Kabupaten Bantul. Adapula Kabupaten Gunungkidul bagian utara dan barat.

"Puncak musim Kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024 dengan perincian 1 zona musim atau 12.5 persen pada Agustus 2024 dan 7 zona musim pada pada Juli 2024," ujarnya.

Berdasarkan data yang sama, panjang musim kemarau 2024 di DIY diprediksi antara 10 hingga 15 dasarian. Perinciannya adalah 10 hingga 12 dasarian meliputi 1 zona musim 12,5 persen. Lalu 13 hingga 15 dasarian meliputi 7 zona musim 87,5 persen.

Sementara untuk akhir musim kemarau diprediksi berlangsung secara bertahap. Diawali September dasarian I di Kabupaten Kulon Progo bagian utara. Masuk September dasarian II di Kabupaten Kulon Progo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian barat dan timur, Bantul bagian tengah dan selatan, Gunungkidul bagian utara dan barat.

Memasuki September dasarian III meliputi Kabupaten Sleman bagian utara dan tengah, Kota Jogja. Adapula Kabupaten Bantul bagian utara, Gunungkidul bagian tengah dan selatan.

"Satu hal yang perlu diwaspadai selama periode peralihan musim dari hujan ke kemarau kisaran April hingga Mei 2024 adalah potensi cuaca ekstrem hujan sedang lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," pesannya.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads