Rombongan peserta kemah dari SD IT Alam Nurul Islam, Gamping, Sleman, terjebak di Cafe dan Bumi Perkemahan Ono Kaline, Semaken, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, malam ini. Polisi memastikan seluruh peserta dalam kondisi selamat.
"Kami pastikan untuk kondisi seluruh peserta selamat dan sekarang kondusif," kata Kapolsek Kalibawang, AKP Zainuri, saat ditemui di lokasi, Jumat (8/3/2024) malam.
Zainuri mengatakan total peserta yang ikut kegiatan berkisar 84 orang. Terdiri dari siswa, wali murid, dan guru SD IT Alam Nurul Islam Gamping. Mereka datang ke lokasi ini untuk mengikuti acara sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi tadi sore dari SD IT ada sekitar 84 siswa, orang tua dan guru mengadakan family gathering di lokasi ini," ucapnya.
"Kemudian jam 17.00 WIB terjadi hujan deras. Akibatnya air sungai meluap, kemudian jembatan yang jadi akses utama putus," imbuhnya.
Zainuri mengatakan, para peserta kini sedang dalam proses evakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas dan relawan. Evakuasi dilakukan dengan cara memindahkan para peserta lewat jalur darat yang berada di sisi barat lokasi bumi perkemahan.
"Untuk evakuasi dilakukan dengan memindahkan peserta lewat jalur darat dengan jarak tempuh sekitar 800 meter. Untuk kendalanya mungkin lokasi yang gelap dan licin," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, rombongan peserta kemah dari salah satu SD terjebak di area perkemahan di Kulon Progo, malam ini. Peristiwa ini terjadi akibat jembatan bambu yang menjadi penghubung dari lokasi kemah ke jalan keluar utama terputus.
Insiden ini menimpa peserta kemah yang terdiri dari siswa, wali murid dan guru SD IT Alam Nurul Islam, Gamping, Sleman. Lokasi kejadian berada di Cafe dan Bumi Perkemahan Ono Kaline, Semaken, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo.
"Untuk peristiwanya tadi dilaporkan pada sekitar pukul 19.00 WIB. Jembatan bambu yang tadinya menghubungkan tempat camping ke jalan keluar tiba-tiba terputus," ujar relawan Kulon Progo, Suharyanto, saat ditemui di lokasi Jumat (8/3).
Jembatan yang terputus ini berada di atas Sungai Tinalah. Jembatan ini menjadi akses utama bagi wisatawan yang ingin menuju lokasi kamping yang disediakan oleh pihak pengelola yakni Restoran dan Bumi Perkemahan Ono Kaline.
"Iya ini akses utama. Sebenarnya ada jalur lain juga tapi jarang dilewati karena kondisi geografisnya berupa lereng yang curam," terangnya.
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan