Renungan Harian Katolik Rabu 6 Maret 2024 dan Bacaannya: Tantangan

Renungan Harian Katolik Rabu 6 Maret 2024 dan Bacaannya: Tantangan

Santo - detikJogja
Rabu, 06 Mar 2024 04:01 WIB
Malam Misa Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya
Ilustrasi renungan. Foto: Praditya Fauzi Rahman
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Rabu 6 Maret 2024 merupakan hari biasa masa Prapaskah III; dengan orang kudus Santo Hesikios, Pengaku Iman. Santa Fridolin, Pengaku Iman. Santo Marsianus dari Konstantinopel, Imam; dan warna liturgi ungu.

Mengangkat tema tentang tantangan dan godaan, mari simak renungan harian Katolik Rabu 6 Maret 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Gaudensia Sihaloho KSSY lengkap dengan bacaan dan doanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 6 Maret 2024

Bacaan Hari Ini

Ulangan 4:1,5-9;

  • "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.
  • Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
  • Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
  • Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai Allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?
  • Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?
  • Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu.

Mazmur 147:12-13,15-16,19-20;

  • Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!
  • Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.
  • Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
  • Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
  • Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
  • Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Matius 5:17-19

  • "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
  • Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
  • Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

BcO Keluaran 33:7-11.18-23; 34:5-9.29-35.

  • Sesudah itu Musa mengambil kemah dan membentangkannya di luar perkemahan, jauh dari perkemahan, dan menamainya Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, keluarlah ia pergi ke Kemah Pertemuan yang di luar perkemahan.
  • Apabila Musa keluar pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa itu dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah.
  • Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah dan berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
  • Setelah seluruh bangsa itu melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.
  • Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.
  • Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
  • Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama Tuhan di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Ku kasihani."
  • Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
  • Berfirmanlah Tuhan: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
  • Apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
  • Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
  • Turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama Tuhan.
  • Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: "Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,
  • yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
  • Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah
  • Serta berkata: "Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami; sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami; ambillah kami menjadi milik-Mu."
  • Ketika Musa turun dari gunung Sinai?kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu?tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan.
  • Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia.
  • Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin jemaah itu berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka.
  • Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas gunung Sinai.
  • Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah mukanya.
  • Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya.
  • Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.

Renungan Hari Ini

Seorang pengacara pernah bercerita kepada saya tentang godaan-godaan dalam menjalankan profesinya. Suatu hari, dia mendapatkan tawaran dari seorang klien yang memintanya untuk memanipulasi hukum demi mendapatkan keuntungan besar.

Tawaran it sangat menggiurkan, dan banyak pengacara lain mungkin akan menerimanya dengan gembira. Namun, karena tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan hukum yang selama ini ia pegang teguh, pengacara itu menolaknya.

ADVERTISEMENT

Ia rela melepaskan klien serta kesempatan untuk memperoleh banyak uang, sebab meyakini bahwa kebenaran dan integritas lebih bernilai daripada keuntungan duniawi yang sementara.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, bahkan dalam skala terkecil sekalipun. Karena telah digenapi oleh Yesus, saat ini kita tidak lagi hidup di bawah detail-detail peraturan Taurat.

Kita mendasarkan hidup kita pada firman Tuhan yang kita baca dan kita renungkan melalui Kitab Suci. Inilah yang menjadi pegangan kita. Setiap bagian dari firman Tuhan memiliki makna dan nilai, dan kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak tantangan dan godaan yang kita hadapi, bahkan yang bisa menyeret kita jauh dari ketaatan pada firman Tuhan. Dalam menghadapi godaan-godaan itu, kita harus selalu memegang teguh prinsip kebenaran dan integritas.

Jangan sampai demi mengejar uang atau jabatan tertentu yang menggiurkan kita menabrak hukum dan tidak mengindahkan etika serta moral. Dalam menggenapi hukum Tuhan yang kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan standar moral dan etika Kristiani.

Marilah kita menjalani hidup harian kita dengan tetap setia pada kehendak Tuhan. Jangan sampai kita mengabaikannya demi kepentingan duniawi yang sifatnya sementara saja.

Kita harus berani mengorbankan keuntungan duniawi demi integritas dan kebenaran yang bersifat abadi. Mari kita mengisi Masa Prapaskah ini dengan lebih banyak membaca dan merenungkan Kitab Suci, sehingga hidup harian kita senantiasa berlandaskan pada firman-Nya.

Doa Penutup

Bapa yang Maha Pengasih, terima kasih untuk segala berkatmu hari ini. Segala puji kami panjatkan kepadaMu atas penyertaanMu dalam keseharian kami.

Ya Bapa, kami memohon pertolonganMu agar kami senantiasa bisa mengatasi segala tantangan dan godaan yang menyulitkan kehidupan kami. Ya Bapa, bantulah kami menemukan jalan keluar saat menghadapi kesulitan tersebut.

NamaMu yang kudus kami puji kini dan sepanjang masa. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Rabu 6 Maret 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads