Update Aktivitas Merapi: 6 Guguran Lava dalam 6 Jam

Update Aktivitas Merapi: 6 Guguran Lava dalam 6 Jam

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 05 Mar 2024 09:33 WIB
A man rides a motorcycle past a river, while Mount Merapi, a volcanic mountain spews volcanic material in South Kaliurang village, Srumbung district in Central Java, Indonesia on April 30, 2023. Merapi is located in one of the most densely populated parts of Java with over 11,000 people living on the slopes of the mountain. Mount Merapi, measuring 2,968 metres high, is known as one of the most active volcanoes in Indonesia, with an eruption occurring every two to five years. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)
Ilustrasi. Foto: Gunung Merapi, 30 April 2023 (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Jogja -

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak enam kali dalam kurun waktu enam jam. Berikut ini laporan pengamatan aktivitas Merapi yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTTKG) Jogja.

Dalam keterangan tertulis BPPTKG, disampaikan laporan aktivitas Merapi periode pengamatan Selasa 5 Maret 2024 pukul 00.00-06.00 WIB. Teramati enam kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur paling jauh 1,2 kilometer.

"Teramati 6 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1200 meter," tulis BPPTKG dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dari sisi meteorologi, dalam periode pengamatan itu cuaca Merapi mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 19,3-20 derajat celsius, kelembapan udara 72-99 persen, dan tekanan udara 873.1-918.3 mmHg.

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)," lanjut BPPTKG.

ADVERTISEMENT

Rekomendasi BPPTKG

BPPTKG pun mengeluarkan rekomendasi. Berikut rekomendasinya:

  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.



(rih/rih)

Hide Ads