Pakar UGM Kritik Bagi-bagi Jabatan untuk Pendukung Prabowo-Gibran

Pakar UGM Kritik Bagi-bagi Jabatan untuk Pendukung Prabowo-Gibran

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 28 Feb 2024 17:04 WIB
Staf Khusus Komunikasi dan Jubir Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prabu Revolusi.
Prabunindya Revta Revolusi atau Prabu Revolusi diangkat menjadi Komisaris Independen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Foto: Instagram.
Sleman - Pakar politik UGM Arya Budi mengkritik bagi-bagi kursi kepada relawan TKN Prabowo-Gibran. Menurutnya, hal ini masih terlalu prematur mengingat proses pemilu masih belum selesai.

"Tentu terlalu prematur jika pembagian itu muncul sebelum ada pernyataan resmi dari KPU terkait dengan siapa yang menang di Pilpres dan berapa perolehannya," kata Arya saat dihubungi detikJogja, Rabu (28/2/2024).

Arya bilang, pembagian kue kekuasaan memang hak prerogratif presiden terpilih. Namun, alangkah lebih baik jika hal itu dilakukan setelah pengumuman resmi dari KPU.

"Nah tentu alangkah lebih baiknya itu setelah Maret nanti, kalau tidak salah rapat pleno kan 20 Maret ya. Menjelang Lebaran baru di-sounding. Itu yang kemudian akan menjadi bagus," jelasnya.

Apalagi, lanjut Arya, publik saat ini sedang dihadapkan dengan kondisi yang kurang baik. Seperti harga-harga bahan pokok naik dan lain sebagainya.

"Karena saat ini publik sedang dihadapkan oleh soal beras, soal harga-harga bahan pokok. Nah saya pikir kita harus coming down dulu," ujarnya.

Di sisi lain, Arya juga menilai, lawan politik dari Prabowo-Gibran juga masih mengawal hasil pemilu. Sehingga ini tak elok jika bagi-bagi kursi kekuasaan itu dilakukan sekarang.

Dia menyarankan agar semua pihak, terutama yang diprediksi menang agar bisa menahan diri dan menghormati proses pemilu yang masih berjalan.

"Selain karena persoalan yang sedang dihadapi publik itu ada lawan politik yang sedang mengawal, jadi menghormati lawan politik yang sepertinya gagal untuk masuk," ucapnya.

"Jadi paslon yang diproyeksikan menang harus menahan diri. Apalagi statemen yang muncul adalah ingin merangkul semua elemen, justru yang dilakukan adalah menahan diri untuk tidak mengeksploitasi potensi menang itu dengan bagi-bagi kursi atau victory speech karena sekarang proses masih berjalan di KPU meskipun ada data quick count yang cukup valid terkait dengan hasil perolehan suara," pungkasnya.

Sebelumnya, Prabunindya Revta Revolusi atau Prabu Revolusi diangkat menjadi Komisaris Independen. Prabu merupakan eks Deputi Komunikasi 360 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, namun berpindah mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen membenarkan pengangkatan Prabu sebagai Komisaris Independen PT KPI. Menurutnya Prabu sudah menjabat posisi tersebut sejak 1 Februari 2024.

"Beliau sebagai Komisaris Independen di KPI sejak Februari 2024, 1 Februari," katanya kepada detikcom, Sabtu (24/2).




(apl/ahr)

Hide Ads