Linmas TPS di Sleman Meninggal, KPU DIY Bakal Beri Santunan

Linmas TPS di Sleman Meninggal, KPU DIY Bakal Beri Santunan

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 16 Feb 2024 15:47 WIB
Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi ditemui wartawan di kantornya,Β JumatΒ (16/2).
Foto: Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi ditemui wartawan di kantornya,Β JumatΒ (16/2) (Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Seorang petugas satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang bertugas di TPS 01 Bulus Kidul, Kapanewon Pakem, Sleman, bernama Sukidi (56) meninggal dunia sehari setelah pemungutan suara. KPU DIY pun melakukan assessment untuk beri santunan.

Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi menyebut laporan meninggalnya Sukidi baru ia terima tadi malam.

"Baru tadi malam ada laporan petugas dari unsur Linmas di salah sari TPS di Candibinangun, Dusun Bulus, itu ada yang meninggal," jelas Shidqi saat ditemui wartawan di kantornya, Jalan Aipda Tut Harsono, Jogja, Jumat (16/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons hal tersebut, Shidqi bilang pihaknya melalui KPU Sleman hari ini mendatangi kediaman Sukidi untuk melayat serta melakukan pendalaman atau assessment.

"Kami meminta KPU Sleman untuk sekaligus melakukan pendalaman ya, assesment terkait kemungkinan-kemungkinan untuk santunan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Karena kalau di surat keputusan KPU di situ memang ad hoc itu tercover santunan. Tetapi seperti apa yang mendapat santunan itu kan masih dilakukan assessment," imbuh Shidqi.

Lebih lanjut kata Shidqi, pendalaman ini diperlukan untuk melihat apakah meninggalnya Sukidi memenuhi unsur menerima santunan. Mengingat Sukidi meninggal sehari setelah pemungutan suara.

"(Besaran santunan) Rp 36 juta kalau nggak salah, kalau yang meninggal, kalau yang cacat ada sendiri," terang Shidqi.

"Informasi dari Satpol PP kemarin itu setelah ya, (Sukidi meninggal) setelah proses KPPS kan, tapi kan bisa saja dampak dari itu. Untuk lebih jelasnya memang perlu dilakukan pendalaman," tutupnya.

Diberitakan, Sukidi diduga meninggal dunia karena kelelahan usai bertugas mengamankan proses pemungutan suara sehari sebelumnya.

Kapolsek Pakem AKP Samiyono saat dimintai konfirmasi mengatakan korban meninggal kemarin sore, Kamis (15/2). Dari penuturan keluarga, korban tidak memiliki riwayat penyakit. Dugaannya, korban meninggal karena kelelahan.

"Kayaknya kelelahan. Informasi dari pihak keluarga itu intinya tidak ada riwayat bawaan atau komorbid," kata Samiyono saat dihubungi wartawan, Jumat (16/2/2024).

Samiyono bilang, Sukidi sudah bekerja selama sekitar 24 jam. Mulai dari proses pemungutan hingga penghitungan suara sampai selesai menyerahkan kotak suara ke kecamatan.

"Iya, sampai itu (Pemilu) selesai, sampai nganter ke PPK, itu kan bareng-bareng Polri juga. Jadi bareng Polri yang nganter, kayaknya sekitar nganternya selesainya tanggal 15 sekitar jam 8 atau 9 kemarin itu," ucapnya.

Usai mengantarkan kotak suara ke kecamatan, Sukidi masih sempat berpamitan untuk pergi. Namun, saat perjalanan, Sukidi tidak kuat dan menepi di rumah warga.

"Terus pergi lagi. Ternyata di Kalasan itu kayaknya naik motor nggak kuat terus beliaunya menepi di teras orang kayaknya, di teras orang itu tahunya terus meninggal," urainya.

"Kita masih konfirmasi meninggalnya di tempat itu atau kah di rumah sakit kita masih anggota kami di sana," imbuhnya.

Adapun untuk jenazah Sukidi telah dimakamkan siang tadi.




(apu/ams)

Hide Ads