Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menyatakan kesediaannya menjadi fasilitator pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Begini respons Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, mengenai hal itu.
"Saya ndak denger tuh. Siapa yang mau mengadakan agenda itu?" kata Mahfud saat ditemui wartawan di kompleks kediamannya di Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, Rabu (14/2/2024) pagi. Saat itu wartawan menanyakan mengenai wacana akan adanya pertemuan antara Sultan dengan Megawati.
Meski begitu, Mahfud menilai pertemuan tersebut bagus untuk diadakan. Menurut dia, pertemuan antartokoh penting dengan niat baik memang perlu dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagus lah, ya bagus kalau itu diadakan. Karena siapapun kalau berniat baik untuk memikirkan bagaimana kelangsungan negara ini, bagaimana penyelenggaraan ini dengan sebaik-baiknya," ujar Mahfud.
"Saya kira orang seperti Sultan, orang seperti Bu Mega, orang seperti Pak Jokowi, punya kapasitas untuk melakukan itu agar negara itu baik," imbuhnya.
Selain wacana pertemuan antara Sultan dengan Megawati, Mahfud berharap juga akan ada pertemuan antar tokoh-tokoh lain. Mahfud berharap agar pertemuan-pertemuan itu juga membahas masalah korupsi di Indonesia.
"Tentu harus menasional, tokohnya nanti ya dimulai dari dua orang dulu lalu tiga orang, kemudian yang lain-lain yang besar-besar banyak," ucap Mahfud.
"Terutama pimpinan parpol, pimpinan ormas, itu semua harus ikut mendorong agar menjadi lebih baik, lebih berkeadilan. Dan, tentu 78 tahun kita merdeka masa hadapi korupsi nggak bisa? Korupsinya itu bukan korupsi-korupsi, kita ini korupsi besar-besaran ya. Bukan korupsi orang nyolong diam-diam, nampaknya sudah terstruktur," sambung Mahfud.
Sultan Diminta Jembatani Pertemuan Jokowi-Megawati
Diberitakan detikJogja sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui ada permintaan untuk menjadi fasilitator pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal ini disampaikan Sultan menjawab kabar yang beredar soal adanya permintaan menjadi fasilitator pertemuan Jokowi dan Megawati. Permintaan ini konon disampaikan Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Jogja pada akhir Januari 2024.
"Betul, tapi saya kan nunggu Presiden, kan saya akan menjembatani (tapi) ya terserah Presiden, itu aja," kata Sultan saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (12/2).
Sultan mengaku siap menjadi fasilitator pertemuan Jokowi dengan Presiden ke-5 RI tersebut.
"Ya nunggu, kalau emang Presiden memerlukan saya bersedia, kan hanya itu. Kalau nggak ya nggak apa-apa, udah itu aja," ujar Sultan.
Meski begitu, Sultan mengaku pasif. Menurut Sultan, pertemuan dengan Megawati itu tergantung inisiatif dari Jokowi.
"Berarti kan bukan saya yang mengambil inisiatif to, yang ambil inisiatif kan Bapak Presiden sendiri. Ya terserah Bapak Presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega yang mau saya fasilitasi ndak, kan gitu," ujar Sultan.
"Kalau bisa ketemu sendiri kan ya syukur, tapi kalau saya kan sifatnya pasif. Ya kalau Presiden ndak 'tolong mbok saya dianter' misalnya gitu, nggak ada ya nggak to. Ya terserah," kata Sultan saat itu.
Kemarin, Sultan juga menyatakan bersedia bertemu dengan Megawati setelah masa pencoblosan Pemilu 2024.
"Ya setelah tanggal 14 (Februari) kan ndak ada masalah, silakan saja," kata Sultan di kompleks Keraton Jogja, Selasa (13/2).
Hal itu disampaikan Sultan merespons pertanyaan wartawan soal kabar rencana Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk mempertemukan Sultan dengan Megawati.
Meski demikian, Sultan menyebut belum ada jadwal soal rencana pertemuan dengan Megawati itu.
"Belum (ada informasi pertemuan dengan Megawati). Saya kan pasif aja seperti apa yang saya nyatakan kemarin," ucap Sultan.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka