4 Hal yang Disinggung Ganjar dalam Kampanye di Wates Kulon Progo

4 Hal yang Disinggung Ganjar dalam Kampanye di Wates Kulon Progo

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 29 Jan 2024 13:23 WIB
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menyapa pendukungnya di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Minggu (28/1/2024).
Foto: Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menyapa pendukungnya di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Minggu (28/1/2024). (Jalu Rahman Dewantara/detikJogja)
Jogja -

Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo hadir dalam kampanye akbar yang digelar di Alun-alun Wates, Kulon Progo. Dalam kampanyenya, Ganjar menyinggung sejumlah hal.

Di antaranya, Ganjar membahas mengenai kiprahnya dalam pembentukan UU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kemudian, Ganjar juga mengomentari soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap menguntit dia.

Selain itu, Ganjar juga menerangkan bakal membahas kiprahnya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode dalam debat terakhir nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikJogja, berikut empat hal yang disinggung oleh Ganjar Pranowo dalam kampanyenya di Wates Kulon Progo.

1. Ungkit Kiprahnya di Balik Pembentukan UU Keistimewaan DIY

Anggota DPR RI periode 2004-2009 dan 2009-2013 tersebut sempat membahas dukungannya dalam lahirnya UU Keistimewaan DIY.

ADVERTISEMENT

"Saya punya pengalaman tentang Jogja, ketika hampir belasan tahun UU Keistimewaan tidak pernah selesai, rasanya memang menunggu kawan-kawan yang punya komitmen, saya diberikan amanah kepada sebagai Ketua Panja, dan kita bisa menyelesaikan Keistimewaan Jogja," ujar Ganjar saat berorasi di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud di Alun-alun Wates, Minggu (28/1/2024) sore.

Seperti diketahui, Ganjar terlibat langsung dalam pembahasan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY saat menjabat sebagai anggota DPR RI.

Hal inilah yang selalu diingat Ganjar ketika sedang berkunjung ke DIY. Dia pun menyebut jika warga di DIY semuanya istimewa.

"Maka hari ini saya melihat warga Jogja termasuk warga di sekitarnya yang hari ini berkumpul di Kulon Progo di Wates, panjenengan semuanya istimewa," ucapnya.

Ganjar Pranowo saat jumpa pers usai kampanye terbuka di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Minggu (28/1/2024).Ganjar Pranowo saat jumpa pers usai kampanye terbuka di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Minggu (28/1/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

2. Respons Jokowi yang Dianggap Ikuti Dirinya

Dalam kampanye itu, Ganjar juga menanggapi isu bahwa dirinya dikuntit oleh Presiden Jokowi ketika melakukan safari ke daerah. Menurut dia, hal itu tidaklah benar.

Seperti diketahui, Ganjar Pranowo mempunyai agenda kampanye di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Minggu (28/1/2024). Kampanye ini sudah terjadwal sejak beberapa hari sebelumnya.

Di sisi lain, di waktu yang hampir bersamaan, Presiden Joko Widodo juga sedang ada sejumlah agenda di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diketahui Jokowi beraktivitas di Sleman pada Sabtu (27/1/2024) sore. Jokowi kemudian gowes bareng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Minggu (28/1/2024) pagi. Selanjutnya Jokowi bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Keraton Jogja.

"Nggaklah masak dikuntit. Kalau Pak Presiden, menteri-menteri, datang ke tempat lain ya itu dalam rangka melaksanakan tugas, saya sih nggak. Apalagi merasa dikuntitin. Nggak," kata Ganjar menjawab pertanyaan wartawan.

Politisi berusia 55 tahun itu menuturkan, Jokowi merupakan temannya sehingga narasi jika dirinya dikuntit tidaklah relevan. Dia lalu menanggapi dengan menyatakan, langkah Jokowi yang dianggap acap mengikutinya adalah bentuk dukungan supaya dia memenangkan Pilpres 2024.

"Pak Jokowi itu friend sama saya. Dulu kami bareng, kami bersama, kami satu partai, nggaklah. Jangan-jangan beliau dateng malah menguatkan saya kan," ucapnya.

3. Bakal Cerita Pengalaman 10 Tahun Jadi Gubernur di Debat Terakhir

Debat terakhir calon presiden bakal dihelat pada 4 Februari mendatang. Ganjar berkata, dia akan bercerita soal pengalamannya bekerja sebagai gubernur Jateng dua periode.

"Insyaallah sudah siap, besok kan cerita kesra, cerita pendidikan kalau tidak salah, mungkin kami akan bercerita tentang pengalaman 10 tahun menjadi Gubernur, sehingga ada evidence, ada bukti, basis bukti yang bisa kita berikan kepada masyarakat sehingga konseptualisasinya ada, praktiknya ada, sehingga itu akan memberikan bukti untuk meyakinkan publik," ujar Ganjar.

Ganjar menegaskan, cara yang ia pakai untuk memberikan bukti bahwa dia tidak sekadar beretorika tanpa bukti jelas. Diharapkan, cara yang ia tempuh bisa membuat rakyat Indonesia tahu tentang kiprahnya sebagai kepala daerah selama ini.

"Kita tidak hanya sekadar bicara. Kita bisa menyampaikan itu dan semuanya mesti jelas sehingga rakyat bisa melihat," ucapnya.

4. Soal Salam 4 Jari

Ganjar lalu membahas mengenai narasi 'salam 4 jari' di media sosial. Disebutkan narasi itu mengajak publik memilih antara pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Ganjar merespons dengan menjelaskan, dirinya baru tahu mengenai simbol empat jari yang dinarasikan sebagai kekuatan politik baru melawan politik dinasti. Dia menanggapinya dengan melempar pertanyaan bernada candaan.

"Emang ada empat jari? Itu itu kalau tambah dua ada enam jari ya?," ujar Ganjar seraya tertawa, Minggu (28/1/2024).

Ganjar pun belum berani berkomentar lebih jauh jika kemunculan ini terkait dengan kemungkinan pihaknya koalisi dengan paslon nomor urut 1, Anies-Cak Imin.

"Belum saya. Kita tunggu dulu. Kan Pemilunya masih 14 Februari. Baru setelah itu kita akan bicara. Ya kita nggak akan tergesa-gesa," ucapnya.

Ganjar kemudian berbicara soal ekspresi dan kemauan rakyat.

"Bahwa ada semangat-semangat dari masyarakat itulah demokrasi, itulah ekspresi, maka saya orang yang yakin siapa pun kekuatan di sini tidak akan bisa menghambat apa yang dimau oleh rakyat," imbuhnya.




(apu/cln)

Hide Ads