Warga Padukuhan Wuni, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, dikagetkan dengan munculnya dua lubang dari tanah yang amblas atau sinkhole. BPBD Gunungkidul menerangkan sinkhole terjadi diduga akibat ada sungai bawah tanah.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, pihaknya sudah melakukan pengukuran kedalaman dan lebar sinkhole tersebut. Sinkhole, kata Purwono, kerap terjadi di kawasan selatan Gunungkidul.
"Yang jelas ketika ada laporan kita lakukan asesmen berupa pengukuran lebar dan kedalaman. Sejauh mana tingkat movement-nya (pergerakan tanah). Berdasarkan beberapa pengalaman yang terjadi di Gunungkidul sebagian besar di selatan itu terdiri dari tanah karst, tanah kapur, sehingga di dalam tanah kapur tersebut ada rongga," kata Purwono kepada detikJogja melalui telepon, Senin (22/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purwono menduga terdapat sungai bawah tanah di kawasan sawah itu. Sehingga munculnya sinkhole diduga akibat rongga tanah digerus aliran sungai bawah tanah dan air hujan.
"Dimungkinkan di kawasan tersebut ada sungai bawah tanah, ada lubang seperti itu. (Sinkhole terjadi) dipicu adanya aliran sungai bawah tanah sehingga bisa menggerus bagian rongga tersebut sehingga terjadilah amblesan itu. Faktor pemicunya juga air hujan yang mengalir dan rongga itu mengalami pergeseran dan terjadi amblesan tanah," ujarnya.
Sementara ini, Purwono menerangkan kondisi tanah di sekitar sinkhole tersebut masih labil. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati lokasi kejadian.
"Tentu tanah masih labil di awal hujan. Kami dari BPBD bekerja sama dengan pemerintah Kalurahan, Bhabinkamtibmas mengimbau untuk tidak mendekat karena tanah di sekitar itu dimungkinkan tambah bergeraknya," terangnya.
Jarak aman untuk mendekat ke lokasi kejadian, Purwono menerangkan sejauh 3 meter. Ia juga meminta lahan tersebut tidak digarap sementara ini.
"Jarak amannya kurang lebih ketinggian itu berapa sehingga bisa ditarik. Ketinggian kedalaman itu 3 meter itu jarak amannya 3 meter. Untuk diameter 3 meter dari titik itu untuk tidak digarap pertaniannya sampai kondisi stabil," jelasnya.
Sementara ini, Purwono mengatakan pihaknya masih memantau pergerakan tanah di lokasi. "Untuk sementara kita pantau ada pergerakan atau tidak," pungkasnya.
(cln/aku)
Komentar Terbanyak
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Asal-usul Nama Kue Kontol Kejepit yang Unik, Kenapa Dinamakan Demikian?
Cara Membuat Kue Kontol Kejepit yang Rasanya Manis, Cocok untuk Pendamping Kopi