Pakar UGM Sebut Kunci Pilpres 1 atau 2 Putaran di Tangan Swing Voters

Pakar UGM Sebut Kunci Pilpres 1 atau 2 Putaran di Tangan Swing Voters

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Minggu, 21 Jan 2024 15:43 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilu 2024. Foto: Edi Wahyono
Sleman -

Sejumlah lembaga survei merilis hasil survei terkait elektabilitas para capres-cawapres dan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih menempati urutan teratas. Menurut pakar politik UGM, Arya Budi, hal itu tak lepas dari efek Jokowi.

"Jadi argumennya adalah Prabowo itu sudah mengkapitalisasi Jokowi. Jadi dia kan hampir selalu mengatakan pemerintahan Jokowi atau Jokowi secara langsung di banyak kesempatan bahkan di debat, yang intinya dia memposisikan diri sebagai penerus, representasi dari Jokowi, apalagi ada Gibran," kata Arya saat dihubungi wartawan, Minggu (21/1/2024).

Meski elektabilitas Prabowo-Gibran teratas di hasil survei, Arya menyebut angkanya tak pernah menyentuh 50 persen. Dia menilai angka pemilih Jokowi yang saat ini bergeser ke Prabowo sudah maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Efek Jokowi, baik dari pemilih Jokowi yang bergeser di Prabowo itu sepertinya sudah menyentuh batas maksimal karena angkanya tidak cukup naik," ujar Arya.

Meski begitu, dia melihat Prabowo memiliki kans paling besar untuk bisa lanjut jika pemilu diadakan dua putaran. Namun, Arya mengingatkan dalam survei ada 20-an persen pemilih yang belum menentukan arah politik.

ADVERTISEMENT

"Hasil survei Poltracking juga menunjukkan Prabowo praktis menjadi kandidat yang cukup meyakinkan lolos di Februari 14. Tapi apakah akan putaran pertama atau putaran kedua, kita harus hati-hati mengatakan itu," ucap Arya.

"Jadi pertanyaannya jika ini nanti 2 putaran siapa yang lolos, nah per Januari itu probability-nya memang Prabowo sudah mendapat tiket karena konsisten di atas 40-an persen," sambung dia.

Jika pemilu diadakan dua putaran, siapa yang bakal menjadi lawan Prabowo-Gibran? Arya mengatakan, dari hasil survei sementara, Anies-Muhaimin (AMIN) yang punya kans lebih besar.

"Persoalannya ini sekarang antara Ganjar dan Anies, probability-nya lebih besar ke Anies-Muhaimin, sementara Ganjar-Mahfud agak mengecil di Januari," kata dia.

"Kita tidak tahu apakah dalam satu bulan terakhir itu ada penetrasi pada performa penetrasi kampanye atau performa debat yang menjadi insentif bagi kedua kandidat ini, dua pasangan ini, AMIN sama Ganjar-Mahfud," imbuh Arya.

Arya menambahkan, swing voters dalam pemilu kali ini bisa menentukan apakah pemilu berlangsung satu putaran atau dua putaran.

"Nah persoalannya sekali lagi adalah dari rekonsolidasi pemilih-pemilih yang swing tadi seperempat sampai sepertiga lah, 25-30 persen tadi," pungkas dia.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads