Pantauan detikJogja di lokasi, Senin (15/1/2024), suasana taman kuliner itu sepi. Hanya terlihat satu penjual yang membuka lapaknya, namun tak terlihat ada pembeli yang datang.
Meski sepi, terlihat ada tiga ruas kios yang sedang dibangun. Sedangkan di kios-kios lainnya hanya terlihat meja, kursi, dan etalase produk.
Ada pula arena permainan anak namun sudah berkarat. Rerumputan tampak tumbuh subur tak terawat.
![]() |
Jarak gerbang pintu masuk dengan area taman kuliner itu sekitar 100 meter. Salah seorang pedagang yang sempat berjualan di taman kuliner itu mengeluhkan akses masuk yang dirasa jauh.
"Banyak pembeli masuk itu kejauhan masuknya. Terus kita tidak kelihatan dari luar kalau ada kuliner," jelas Niken yang berjualan tak sampai setahun.
Niken yang semula berjualan ayam geprek dan burger ini mengaku hanya tiga bulan meraup untung. Selama berjualan Oktober 2022 sampai September 2023 dia mengaku terus merugi.
"Setiap hari merugi terus. Akhirnya yo wis, berhenti dulu gitu," ujar dia.
![]() |
Sementara itu, satu-satunya pedagang yang masih berjualan, Wahyu (38) mengaku mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan dan memilih bertahan.
"Aku pribadi sudah terlanjur mengeluarkan biaya, kalau tidak digunakan kan percuma," terang Wahyu dengan tatapan kosong kepada detikJogja.
![]() |
Wahyu pun mengeluhkan akses jalan yang dirasa terlalu jauh. Menurutnya, sudah dua tahun pihaknya dijanjikan akses jalan langsung masuk ke taman kuliner.
"Dari soft opening sampai sekarang sudah hampir dua tahun. Pedagang di sini hanya butuh pintu masuk ke sini, tidak perlu gerbang," ujarnya dengan nada tegas.
Setahun berjualan, Wahyu mengaku bahkan belum balik modal. "Kalau nutup tidak. Di tempatku ini biasanya hanya ada tujuh orang pembeli," ungkapnya lesu.
Penjelasan Pengelola
Terpisah, Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Daksinarga Wonosari, Aris Farwanto, menjelaskan pihaknya telah mengajukan akses pintu Taman Kuliner ke Kementerian Perhubungan. Namun, masih ada kajian yang harus dilakukan. Salah satunya amdal lalin.
"Kajian Kementerian Perhubungan memang tidak di depan pintu masuk ke Taman Kuliner. Kami akan membuka di mana tempat itu akan dikaji oleh tim dari Kementerian Perhubungan karena itu menyangkut Amdal Lalin," ujar Aris.
![]() |
Dia menerangkan ada total 50 kios yang dibangun. Aris juga berharap akses jalan menuju ke Taman Kuliner itu segera terealisasi.
"Harapan kami secepatnya. Harapan kami 2024 ini sudah buka, tapi tidak bisa memastikan. Saya tidak mau berasumsi bulan ini selesai. Saya tidak berani kayak gitu karena itu harus ada kajian dan kajian Amdal Lalin butuh anggaran dan anggaran itu ada di bawah Kementerian Perhubungan," pungkasnya.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa