Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.
Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Rabu 10 Januari 2024 merupakan hari biasa, Tahun Liturgi BII; Peringatan fakultatif Santo Gregorius X, Paus dan Martir. Santo Agatho, Paus dan Pengaku Iman. Santo Petrus Orseola, Pengaku Iman; dengan warna Liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang mengandalkan dan mempercayai Kristus sepenuhnya, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 10 Januari 2024
Bacaan 1 Sam. 1:9-20
- Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN,
dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. - Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu
- ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
- Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;
dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk. - Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu."
- Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.
- Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama."
awab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." - Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
- Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.
- Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."
Bacaan Mrk. 1:29-39
- Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
- Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
- Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
- Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.
- Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
- Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
- Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
- Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;
waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." - Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
- Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Renungan
Tidak ada kuasa yang lebih besar yang tidak datang dari Allah. Yesus datang ke dunia dengan kuasa menyembuhkan yang menderita sakit, karena Ia datang bukan untuk menyembuhkan orang sehat. Penyembuhan kepada ibu mertua Petrus memungkinkan lebih banyak lagi mukjizat penyembuhan.
Banyak orang yang sakit dan kerasukan setan datang kepada Yesus untuk disembuhkan. Adapun setan yang merasuki manusia mengenal Kristus dengan begitu baik.
Mendengar kedatangan Kristus, orang sakit berbondong-bondong menemui Yesus untuk mendapat penyembuhan. Bagi iblis, Yesus adalah ancaman dan ketakutan. Kita sering berada pada kedua posisi ini.
Menjadi orang yang mendatangi Kristus atau menjadi iblis yang menjauhi Kristus. Hendaklah kita menjadi orang-orang yang selalu berlari menuju Kristus ketika tantangan hidup dan penyakit menimpa diri kita.
Sumber kekuatan dan penyembuhan kita ada pada Kristus. Kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri untuk suatu tantangan hidup yang sangat berat. Kita tidak perlu berpikir rumit untuk bertemu Kristus dan menimba kekuatan dariNya.
Kita bisa jumpai Dia dalam doa, di dalam Firman Tuhan dan di dalam diri orang di sekitar kita. Kristus tidak akan pernah menolak siapa pun yang datang kepadaNya. Ia juga tidak membedakan orang karena status.
Yesus hanya melihat adalah iman kita yang mau datang kepadaNya. Jangan pernah takut untuk datang kepada Kristus, seperti iblis yang tidak pernah mau mengingini Kristus.
Tuhan, kami akan selalu percaya kepadaMu dalam setiap langkah hidup kami. Karena bersamaMu kami tidak akan pernah berkekurangan setitik pun kasih dan kekuatan. Tuhan, Engkaulah andalan kami di setiap beban hidup yang terus menghimpit iman kami.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Rabu, 10 Januari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.
(cln/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu