Renungan Harian Katolik Hari Ini, Senin 8 Januari 2024: Mengakui Diri

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Senin 8 Januari 2024: Mengakui Diri

Santo - detikJogja
Senin, 08 Jan 2024 04:00 WIB
Three candles on dark background
Ilustrasi renungan harian katolik Senin, 8 Januari 2024 (Foto: Getty Images/iStockphoto/D-Keine)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Senin 8 Januari 2024 merupakan Pesta Pembaptisan Tuhan, Tahun Liturgi BII; Santo Severinus, Paus. Santo Lusianus Beauvais, Martir. Apolinaris dari Hieropolis. Santo Apollinaris, Martir; dengan warna Liturgi putih.

Mengangkat tema tentang mengakui keadaan diri, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 8 Januari 2024

Bacaan Yes. 55:1-11

  • Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
  • Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
  • Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.
  • Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa;
  • Sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.
  • Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
  • Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
  • Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
  • Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
  • Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
  • Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Bacaan Mrk. 1:7-11

  • Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
  • Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
  • Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
  • Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
  • Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Renungan

Kekuasaan Yohanes pada saat itu berada pada puncak kejayaan. Banyak yang mengikutinya dan banyak pula yang menjadi muridnya. Namun hal itu tidak membuat ia sombong dan lupa diri.

Hal itu ia lakukan demi kemuliaan Allah semata. Kerendahan hati yang dimiliki Yohanes nampak pada pengakuan akan posisinya, "Menunduk dan membuka tali kasutNya pun aku tak pantas." Mau dikatakan, tidak ada perbandingan antara Yohanes dan Yesus.

ADVERTISEMENT

Rasa-rasanya tidak ada hal di dunia ini yang bisa menjadi bandingan dengan Yesus. Yohanes mengakui posisinya sebagai yang diperintahkan Allah untuk menyiapkan jalan bagi Yesus. Walau pun sudah mendapat pengakuan banyak orang Yohanes masih merasa begitu kecil di hadapan Allah.

Kehadiran Yesus bukanlah pengganggu, tetapi rahmat terindah karena dapat melihat kemuliaan Allah secara nyata dalam diri Yesus. Apakah kita mampu merendahkan diri di hadapan Allah? Mengakui segala dosa dan salah yang kita perbuat secara sadar? Yesus yang adalah Allah tetap rendah hati.

Hal itu ditunjukkan dari bagaimana ia mau dibaptis oleh Yohanes. Terkadang kita takut menjadi kecil di antara orang-orang besar. Kita takut kelemahan diri diketahui banyak orang.

Sahabat, di atas yang besar ada yang lebih besar, di atas yang lebih besar ada yang paling besar dan di atas yang paling besar adalah Yang Maha Besar. Menjadi kecil dalam konteks duniawi tidak sama dengan pandangan Tuhan.

Asalkan kita menyadari kekurangan diri dan mengakui kelebihan orang lain. Jangan takut untuk mengakui kelemahan kita di hadapan sesama, karena Allah akan membesarkan hatimu. Berani mengakui kesalahan kita pada Allah, karena Allah akan menyembuhkan luka-luka kita.

Tuhan, buatlah kami percaya akan kebesaranMu yang dahsyat itu. Karena kemahakuasaanMu mampu mengubah hati kami yang kecil ini menjadi besar. Bantulah kami agar tahu menempatkan posisi diri kami. Dan mengambil Engkau menjadi contoh kerendahan hati.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Senin, 8 Januari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(ams/ams)

Hide Ads