Direktur Direktorat Relawan TPD Ganjar-Mahfud DIY, Arya Yudha menjelaskan gerakan kaus untuk rakyat murni gerakan dari masyarakat. Sablon gratis ini dilayani di posko di Jalan Melati Wetan, Baciro, Gondokusuman, Kota Jogja, tepatnya depan Gereja Katolik Kristus Raja ini juga milik relawan Ganjar-Mahfud.
"Ini murni gerakan dari masyarakat lalu kita minta secara khusus kepada Mbak Wijayanti merelakan sebagian rumahnya sebagai posko gerakan kaus rakyat," kata Arya Yudha kepada wartawan di Baciro, Kota Jogja, Minggu (7/1/2024).
Terkait alasan munculnya gerakan tersebut, Arya mengaku salah satunya untuk menyosialisasikan pasangan Ganjar-Mahfud kepada masyarakat. Apalagi, saat ini banyak baliho Ganjar-Mahfud yang hilang atau dirusak.
"Tentu ya (merespons banyaknya baliho Ganjar-Mahfud yang hilang-rusak), ini sebuah gerakan. Jadi gerak partisipasi masyarakat ini menunjukkan dalam tanda kutip perlawanan. Selain itu ini dorongan secara moril kepada pasangan Ganjar-Mahfud," ucapnya.
Pasalnya, masyarakat hanya perlu membawa kaus berwarna terang saja ke posko gerakan kaus rakyat. Sesampainya di posko, warga bisa memilih desain gambar sablon untuk kaus.
"Jadi bentuk perlawanannya dalam partisipasi itu, baliho diberangus kaus muncul. Apalagi ini sablonasenya gratis, masyarakat tinggal bawa kaus warna terang saja nanti kita yang sablon," ujarnya.
Menurut koordinator gerakan kaus rakyat ini, hingga sekarang sudah tercatat ada ratusan orang yang melakukan sablon di posko gerakan kaos rakyat. Bahkan, Arya menyebut beberapa orang yang ingin menyablonkan kaus berasal dari luar DIY.
"Sampai hari ini sudah sekitar 600 yang terdata sudah melakukan sablonase di sini. Kemarin ada yang dari Wonosobo, Gunungkidul sampai Tangerang ke sini pas liburan (Nataru)," ucapnya.
Sementara itu, pegiat relawan kancane Ganjar yakni Swastika Tri Purwanto menambahkan, posko gerakan kaus rakyat buka setiap hari. Menurutnya, posko akan terus melakukan sablon hingga Ganjar-Mahfud keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.
"Setiap hari posko buka, hanya saja kalau hari Jumat kita mulai sablonase pukul 13.00 WIB. Kausnya kaus bekas boleh, baru boleh, lalu disablon dan kita sediakan beberapa desain," katanya.
Salah satu warga yang mengantre sablon, Rahmad Suryadi (40) mengaku mendapatkan informasi sablon gratis dari grup WhatsApp. Kebetulan, dalam grup itu menyebut ada beberapa desain untuk sablon sehingga Rahmad tertarik.
"Selain itu terus terang saya senang sama Pak Ganjar. Ini tadi saya sampai beli kaus di pojok Ngasem, beli dua kaus ini dan saya sablon yang desain sat set, satu buat saya dan satu lagi buat istri saya," ujarnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa